Empat Pakar Nasional Bedah Program HDMY

Dampak Asian Games Harus Dirasakan Warga

JAKARTA, SuaraSumselNews- SEJUMLAH program pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, nomor urut 1, H Herman Deru – H Mawardi Yahya (HDMY), dibedah oleh 4 orang pakar nasional dalam acara kandidat bicara di Metro TV.

Keempat pakar tersebut adalah ekonom DR Enny Sri Hartati (Direktur Indef), pengamat politik, Djayadi Hananan (Direktur Eksekutif SMRC), pakar otonomi daerah Robert Endy Jaweng (Ketua KPPOD) dan jurnalis senior Kompas, Budiarto Sambazy.

Dalam taping acara ‘Kandidat Bicara’ yang dipandu Anchor Metro TV, Zilvia Iskandar, di Studio 3 Metro TV Jakarta, Kamis  (24/5), HDMY tampil memukau dan berhasil menjawab satu persatu pertanyaan kritis yang disampaikan 4 panelis kaliber nasional tersebut.

Sejak awal debat, HDMY yang tampil sama – sama mengenakan baju kemeja batik lengan panjang tampil cukup tenang dan santai. Meskipun dibombardir dengan pertanyaan-pertanyaan sulit, kedua mantan bupati dua periode tersebut mampu menjawab dan menjelaskan jawaban secara tepat dan meyakinkan.

Ekonom DR Enny Sri Hartati melontarkan pertanyaan mengapa Sumsel yang merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, namun tingkat kemiskinan cukup tinggi yaitu sekitar 13 % dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) nya rendah dibawah rata-rata nasional?

Menjawab pertanyaan tersebut, Herman Deru menjelaskan, salah satu penyebab tingginya tingkat kemiskinan dan rendahnya IPM Sumsel adalah tidak meratanya pembangunan di 17 Kabupaten dan Kota se Sumsel/ Selama 10 tahun terakhir, pembangunan hanya dipusatkan di Kota Palembang saja. Sehingga kesenjangan antar daerah cukup tinggi. Selain itu, program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini tidak terlalu  bertujuan untuk mengurangi kemiskinan.

“Mengenai IPM Sumsel yang rendah, diantara sebagai penyebabnya, masih rendahnya alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan di Sumsel. Padahal menurut undang undang, semestinya anggaran untuk pendidikan adalah 20 persen dari APBD dan untuk kesehatan sebesar 10 persen dari APBD. Namun kenyataanya selama ini Provini Sumsel hanya menganggarkan sekitar 3 persen untuk sektor pendidikan dan sekitar 5 persen untuk sektor kesehatan,’’ papar Herman Deru.

Makanya kata HD, untuk mengatasi masalah IPM Sumsel yang rendah tersebut, HDMY sudah menyiapkan Program Sekolah Gratis dan Berobat Gratis yang berkualitas dengan meningkatkan anggaran di kedua sektor tersebut secara signifikan dan bertahap sesuai dengan kondisi keuangan daerah.

Mengenai bagaimana menurunkan angka kemiskinan, Alhamdulillah saya punya pengalaman sebagai Bupati OKU Timur dua periode yang berhasil menurunkan angka kemiskinan dari sekitar 17 persen menjadi 9 sampai 10 persen di tahun 2015 sebelum jabatan kami berakhir. ‘’Caranya adalah perbanyak program yang berorintasi untuk mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan’’ papar HD disambut tepuk tangan para mahasiswa yang menjadi penonton debat.

Pakar Otda, Robert Endy Jaweng bertanya mengenai komitmen pasangan HDMY memberantas korupsi? Menurut Mawardi Yahya, komitmen pemberantasan korupsi tersebut dapat dilihat dari rekam jejak seorang pemimpin. Dimana HDMY adalah bupati 10 tahun yang sampai akhir masa jabatan tidak pernah tersangkut alias bersih dari kasus korupsi dan kasus hukum lainnya.  Selain itu, melawan korupsi harus dimulai dan ditunjukkan dari sikap dan keteladanan pemimpin.

“Jika pemimpinnya sudah tegas dan bersih. Insyaa Allah staf dan jajaran birokrasi dibawahnya akan ikut,’’ tegas Mawardi Yahya. Selain itu, sistem pencegahan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tertutup peluang untuk terjadinya praktik korupsi.

Wartawan senior Budiarto Sambazy menanyakan bagaimana mengelola fasilitas-fasilitas yang dibangun untuk Asian Games di Palembang, seperti LRT dan venue-venue yang telah dibangun dengan biaya sangat mahal pasca perhelatan Asian Games tersebut sehingga tidak terbengkalai dan menjadi beban keuangan daerah?

Herman Deru menegaskan, ditunjukkan kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games bersama DKI Jakarta adalah hal yang sangat membanggakan warga Sumsel. Presiden Joko Widodo bersama jajarannya dan Pemprov Sumsel sudah berusaha semaksimal mungkin agar pelaksanaanya berjalan sukses.

Namun yang sangat penting adalah pelaksanaan Asian Games tersebut harus mampu dirasakan manfaatnya oleh warga Sumsel, khususnya Kota Palembang. “Asian Games tidak hanya menjadi tontonan, melainkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat secara langsung,’’ ujar HD.

Mengenai pengelolaan LRT dan venue pasca Asian Games, Herman Deru mengatakan, HDMY sudah menyiapkan sejumlah program agar fasilitas-fasilitas yang dibangun untuk pelaksanaan Asian Games tersebut tidak terbengkalai, antara lain menjadikan Jakabaring Sport City (JSC)sebagai destinasi wisata, memperbanyak event-event olahraga nasional dan internasional serta menjadikan JSC sebagai pusat pendidikan olahraga menggantikan proyek Hambalang yang sampai saat ini terbengkalai.

“Khusus LRT, akan diupayakan diaktifkan menjadi moda transportasi massal yang harganya terjangkau. Nantinya akan dikelola secara profesional yang berorientasi profit atau mencari keuntungan. Yang pasti kehadiran LRT juga diharapkan menjadi solusi mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Palembang,’’ papar Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Sumsel ini. (*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *