Pasang Grider Tol Kapal Betung, Jalan Palembang-Betung Ditutup 12 Hari

BANYUASIN, SuaraSumselNews | JALAN penghubung Kota Palembang — Betung ditutup 12 hari selama. Hal ini dilakukan dengan proses pemasangan grider atau landasan lantai Jalan Tol Kapal Betung.

Jalan Palembang-Betung ditutup di Km 24 Musi Landas Banyuasin. Dan penutupan ini dimulai 5 September dan akan ada pengalihan arus lalu lintas selama pekerjaan dilakukan.

Kasatlantas Polres Banyuasin AKP Ricky Mozam membenarkan ada rencana penutupan Jalan Lintas Timur Palembang — Betung dan pengalihan arus lalu lintas, Rabu (31/8).

Kata Ricky, dari rapat yang dilakukan diputuskan akan dilakukan penutupan Jalan Lintas Timur tepatnya di KM 24 Musi Landas Banyuasin. “Penutupan dan pengalihan arus lalulintas akan mulai dilaksanakan 5 September pukul 01.00 hingga pukul 03.00 dini hari. Kami mengambil inisiatif penutupan dan pengalihan arus lalulintas di jam itu, karena volume kendaraan yang lebih sedikit melintas,” ujarnya.

Tambah Ricky, penutupan dan pengalihan arus lalulintas di jalan lintas timur rencananya akan dilaksanakan selama 12 hari sejak tanggal 5 September mendatang.Penutupan selama 12 hari ini, karena akan dilakukan pemasangan grider tol Kapalbetung selama12 unit.

Estimasi penutupan selama 12 hari tersebut, dilaksanakan karena ada 12 grider yang akan di pasang.Satu grider yang akan dipasang, diestimasikan memakan waktu lebih kurang 30 menit sampai satu jam.

Bila dalam waktu dua jam bisa terpasang dua grider maka penutupan dan pengalihan arus lalulintas tidak sampai hingga 12 hari.

“Untuk mengantisipasi kemacetan, kami sudah meminta pihak kontraktor untuk membuat jalan alternatif,” kata Ricky.

“Jadi sekarang sedang dibuat jalan alternatif di dekat lokasi pembangunan tol Kapalbetung, agar kendaraan bisa melintas,” tutur Ricky lagi.

Bahwa pembuatan jalan alternatif yang dibuat, sementara hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, roda empat dan truk yang tidak memiliki muatan.
Karena, jalan ini hanya jalan timbunan yang tidak dapat menahan beban berat.

Bila truk bermuatan berat terutama roda enam atau lebih, maka jalan alternatif yang dibuat ditakutkan amblas.
Sehingga, yang hanya boleh melintas kendaraan roda dua, roda empat dan truk tanpa muatan.

“Kami imbau sebaiknya truk yang bermuatan berat lebih baik berhenti di rumah makan atau SPBU untuk istirahat selama proses pemasangan grider ini. Sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan,” harapnya.

Sebagai langkah antisipasi terjadinya kemacetan panjang dan kendaraan yang nekat menerobos, Satlantas Polres Banyuasin sendiri akan menyiagakan anggota untuk melakukan pengaturan.

Pengaturan akan dilakukan tidak hanya di lokasi pemasangan, tetapi juga ujung dari kendaraan yang antre untuk melintas.

Selain itu, Satlantas Polres Banyuasin juga sudah berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Sumsel untuk meminta backup personel.

Hal ini, bertujuan agar kondisi lalulintas di Jalan Lintas Timur tidak terjadi kemacetan karena kendaraan yang ingin menerobos dan mendahului satu dengan lainnya.

“Dari rapat sudah kami tegaskan, pukul 01.00 hingga pukul 03.00. Bila lewat dari jam itu, kami minta hentikan dan dilanjutkan keesokan harinya. Karena, pukul 03.30, arus lalulintas sudah mulai ramai kendaraan yang melintas,” kilahnya.

Bupati Banyuasin H Askolani Jasi terkait adanya penutupan dan pengalihan arus lalulintas adanya pemasangan grider tol Kapalbetung mengapresiasi langkah yang iambil Satlantas Polres Banyuasin untuk melakukan pengaturan.

“Ini proyek nasional dan semuanya harus mendukung. Penutupan dan pengalihan arus lalulintas pastinya sudah dipikirkan, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *