BATURAJA, SuaraSumselNews– WAJAH wanita itu sangat cerah ketika datang banyak pesanan keripik goreng Macho yang telah menjadi andalan usahanya. Sejak tahun 1997 lalu, Ibu Tina menggeluti usaha keripik ubi goreng tersebut.
Membangun usaha kecil dari bawah memang tidak gampang. Banyak hal yang menjadi tantangan, terutama dilihat dari sisi permodalan. Banyak pengusaha kecil yang gulung tikar ketika menghadapi kebijakan ekonomi yang kadang-kadang seperti tidak berpihak.
“Misalnya, ketika bahan baku yang menjadi usaha kita terjadi kenaikan akibat kebijakan global, banyak pengusaha kecil yang kelabakan. Jika tidak memutar otak mencari jalan ke luar, usaha kita bisa mati,” ujar Ibu Tina, tersenyum.
Tapi bagi dia, apapun hal yang dihadapi, hal yang terbaik adalah mencari solusi yang tepat untuk mempertahankan usaha yang sudah berjalan. “Meski tidak besar, tapi kalau usaha ini berjalan seperti yang diharapkan, hasilnya juga baik,” ujar wanita pensiunan PNS tersebut.
Karena keyakinan dan ketekunanya, ibu Tina yang tergabung dalam organsisasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) berhasil unjuk gigi, sehingga usaha keripik Macho-nya digemari banyak orang.
Karena keseriusannya menangani keripik Macho, akhirnya Ibu Tina mendapat bantuan modal usaha dari berbagai instansi pemerintah dan dunia perbankan.
Dari perbankan dia mengaku pernah mendapat pinjaman lunak dari Bank Sumsel Babel Baturaja. Tahun 2016 dan 2017, ada juga bantuan dalam bentuk pengemasan untuk keripik Macho-nya, dari Badan Ketahanan Pangan Nasional OKU. “Ini yang sangat membanggakan saya,” ujar Ibu Tina, yang berdomisili di Jalan Pemuda II Blok P Nomor 67 Rumah Sakit Holindo, Baturaja Timur. Menurut dia, di saat hari libur sekolah seperti sekarang, banyak yang memesan keripik Macho, terutama di tahun baru ini. (*)