Awas Bekas Galian Jargas, Dilintasi Maut Mengancam

Lokasi Kecamatan Banyuasin III

BANYUASIN, SuaraSumselNews | JARINGAN Gas (Jargas) yang saat ini tengah dikerjakan PT Menara Gading Puting yang meliputi wilayah satu desa dan lima kelurahan Kecamatan Banyuasin III, diduga mengancam keselamatan bagi pengguna jalan.

Lubang galian pipa Jargas yang dikerjakan kontraktor dengan kedalaman 1 sampai 1,5 meter tersebut terlihat seram. Karena tidak diberi rambu-rambu sebagai tanda tempat galian sehingga dapat membahayakan orang banyak.

“Lobang galian pipa dari kejauhan tidak terlihat oleh kasat mata. Jika tidak dipasang rambu-rambu dapat membahayakan karena posisinya sangat dekat dengan jalan. Ya paling tidak dipasang kayu pembatas lebih bagus ada police line, Ini sangat berbahaya terutama bagi anak-anak. Apalagi di malam hari kendaraan bisa-bisa terperosok ke lobang galian itu,” Ujar salah satu warga Kelurahan Pangkalan Balai, Ali Iswanto, Kamis (19/8).

Lanjut Ali, dirinya khawatir bila galian pipa jargas ini tidak ditindaklanjuti kemungkinan akan memakan korban. “Silahkan bekerja, tetapi pikirkan juga dampak dan keselamatan orang banyak,” tegasnya.

Pantauan media ini di lapangan, galian jaringan pipa gas mulai dari Kelurahan Seterio, Kedondong Raye, Pangkalan Balai, Muliya Agung, Kayuara Kuning dan Desa Tanjung Kepayang, Kecamatan Banyuasin III telah dikerjakan terlihat tidak dipasang rambu-rambu sebagai tanda adanya bekas galian. Lubang tersebut persis berada di badan jalan, apakah ini tidak berbahaya.

Dampak dari galian pipa Jargas juga dirasakan Aripin warga Desa Tanjung Kepayang. Dan menurutnya bekas galian pipa gas yang dilakukan perusahaan persis di depan rumahnya masih menyisakan lubang dalam yang tidak tertimbun rapi. Dan, lobang tersebut banyak bukan satu atau dua lobang saja, dimana galian jargas persis disebelah cor jalan sewaktu-waktu dapat membuat motor dan mobil terperosok jika sedang berlintasan apalagi dimalam hari.

“Kami sayangkan proyek raksasa milik Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang tujuannya baik untuk rakyat, menggunakan dana miliaran rupiah dikerjakan asal-asalan seperti ini. Sejauh mana pengawasan yang dilakukan pihak terkait, sampai lobang penjemput maut tidak ditimbun dengan benar. Jangan menunggu ada yang celaka baru diperbaiki, dimana hati nurani mu,” tegasnya.

Hingga berita ini di tayangkan, toh pihak perusahaan maupun Pemerintah Banyuasin belum dimintai keterangan atas keresahan warga terkait pekerjaan jargas saat ini. (*)
laporan ; temi jen husni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.