JAKARTA, SuaraSumselNews | Untuk mendukung peningkatan produksi minyak dan gas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong peningkatan kompetensi pegawai SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui program crossposting antar pegawai di SKK migas dan KKKS.
Program crossposting hulu migas secara resmi di launching oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Jakarta (11/10) dengan penyematan ID Card kepada pegawai SKK Migas dan KKKS yang mengikuti program crossposting. Pada acara tersebut juga ditandatangani kerjasama antara SKK Migas dengan Pertamina Hulu Energi terkait program crossposting di lingkungan SHU Pertamina.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah manajemen SKK Migas antara lain Shinta Damayanti, Benny Lubiantara, Wahju Wibowo, Kurnia Chaeri, Rudi Satwiko dan Eko Indra Heri. Dari KKKS, hadir antara lain pimpinan Pertamina Hulu Energi, Medco Energy, BP Berau, Petronas, Mubadala eni dan Harbour Energy .
Pada kesempatan tersebut, Kepala SKK menyampaikan bahwa SKK Migas dan KKKS memulai lagi dengan program-program transformasi yang coba dibangun dihulu migas, agar sektor ini menjadi lebih kompetitif. Yang kita lakukan ini adalah transformasi lebih baik, bahwa hulu migas harus lebih agile, dapat merespon dengan cepat karena tantangan yang semakin ketat.
Memperhatikan perkembangan yang ada, Dwi mengingatkan tentang potensi resesi yang dapat menyebabkan penurunan konsumsi energi yang dapat menyebabkan harga minyak dunia berpotensi turun. Selain itu, industri hulu migas juga harus mampu menghadapi isu lingkungan, yang akan menyebabkan meningkatnya biaya investasi. Apa yang terjadi hari-hari ini telah kita antisipasi bersama di tahun 2019 dengan adanya rencana dan strategi (Renstra) Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 dengan obyektif pertama adalah meningkatkan produksi migas kemudian meningkatkan multiplier effect dan lingkungan berkelanjutan.
Melaui program crossposting yang kita mulai hari ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kolaborasi dan komunikasi yang telah dibangun oleh SKK Migas dan KKKS. Dwi mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi enabler terpenting dalam upaya peningkatan investasi dan aktivitas di hulu migas di Indonesia.
Diharapkan melalui program crossposting pekerja mampu mengoptimalkan dan mengembangkan kompetensinya melalui benchmarking terhadap lingkungan kerja baik di KKKS dan SKK Migas, sehingga mampu mencari solusi dan perbaikan sistem atas tantangan dan hambatan yang terjadi selama ini.
Dwi menyampaikan dengan adanya program crossposting, maka penugasan pegawai SKK Migas di KKKS adalah cara agar pegawai tahu kondisi nyata dilapangan, dan keberadaan pegawai KKKS ke SKK Migas agar bisa mengetahui arah dan strategi di tingkatan regulator bagaimana mengelola industri hulu migas. Harapannya sekembalinya mereka ke institusi masing-masing dapat memberikan percepatan dalam proses-proses yang ada di institusinya. (ril)