Terkait Rusaknya Trotoar Sudirman
PALEMBANG, SuaraSumselNews- BANYAK warga Kota Palembang mengeluh. Pasalnya, rusak sejumlah trotoar seputar Jalan Jenderal Sudirman. Dan apa penyebabnya? Hal itu karena, galian jaringan listrik oleh PLN, tanpa memiliki perizinan.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Palembang, Akhmad Najib sempat berang dan langsung lakukan Inspeksi Mendadak (sidak) terhadap pengerjaan galian dimaksud.
Terang saja, baru saja sampai di lokasi penggalian, Najib sangat marah besar dan meminta aktivitas penggalian segera dihentikan. Penyebabnya diketahui galian tersebut tak miliki izin. “Saya minta ini dihentikan sekarang juga. Sebab ini tidak punya izin,” tegas Najib, Sabtu pagi (21/4).
Kata Najib, pihaknya tengah bergerilya untuk membangun dan mempercantik Kota Palembang. Namun dengan adanya galian yang tak berizin dan merusak jalan utama Kota Palembang, berdampak buruk bagi kerapian dan keindahan. Utamanya, bagi pengguna jalan seputar galian tersebut.
“Kita ini mau menyambut Asian Games. Kita mau percantik kota. Ini malah dibuat begini. Diperbaiki juga belum tentu kembali seperti semula. Ini menambah beban kita (pemerintah),” tegasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR), Bastari menambahkan, pihaknya sudah mengundang pihak terkait duduk satu meja di DPU-PR, Februari lalu untuk menjelaskan SOP galian utilitas berdasarkan Kepmen PU bersama pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN V), Dinas PU BM Provinsi Sumsel. Saat itu yang hadir instansi yang memiliki galian utilitas PLN, Gas, Telkom/Kabel Optik dan PDAM.
“Sebagian besar sudah berjalan dan tidak ada kendala. Namun galian yang di Jalan Jenderal Sudirman, memang belum punya izin dan belum ada koordinasi lebih lanjut pada kita,” ujar Bastari dengan nada meninggi itu.
Sementara, Staf Asisten Pelaksanaan dan Monitoring BBPJN Sumsel, Yusuf menguraikan, pengerjaan galian pipa dan jaringan ninimal galian dari top kabel itu 1,5 meter kedalamannya. Sedangkan pengerjaan galian di Sudirman ini tak sampai. “Hal ini sangat menggangu bila ada pelebaran jalan dan tekanan dari bobot kendaraan,” ujarnya.
Lanjut dia, memang sudah berkoordinasi dengan pihaknya namun izinnya belum lengkap. Salah satunya jaminan pelaksanaan pekerjaan. “Seharusnya belum bisa menggali, harusnya yang punya kerjaan yang mengurus izinnya. PLN tak mau mengeluarkan jaminan pelaksanaan pekerjaan. Sejauh ini pengerjaan mereka masih belum maksimal dan tak sesuai dengan spec kami. Harusnya gunakan alat bukan secara alami menunggu hujan dan tanah turun,” kilahnya.
Terpisah, K3 PT Kontra Utama, Hari Darmawan menegaskan, jaringan ini pihaknya gali untuk percepatan pengerjaannya dan akan dikroscek lagi masalah perizinannya. “Saat ini sedang dalam proses (izinnya). Benar memang harus ada izin, sebelum pengerjaan dan kami komitmen untuk memperbaikinya,” sambutnya.
Menurut dia, ya pihaknya akan koordinasi guna perbaikannya seperti sedia kala dengan pihak terkait. Pengerjaannya, diakuinya, sistem estafet dengan total sepanjang 2,5 kilometer dengan jangka waktu tiga bulan pengerjaan.
“Kami tahu ini sedikit meleset, namun ini juga untuk mendukung kemajuan Kota Palembang. Sehingga listrik tidak akan padam lagi saat ada event besar seperti Asian Games,” sergahnya. (*)