Februari 2020, Penerbangan Turun Hingga 20 Persen

Hari Valentine Penumpang SMB II Dapat Coklat dan Bunga

 

PALEMBANG, SuaraSumselNews | Eksekutif General Manager (EGM), Bandara SMB II Palembang, Fahroji mengatakan, untuk Maskapai Airasia secara domestik untuk bulan Februari 2020, dari Singapura dan Kuala lumpur mengalami penurunan penumpang mencapai 20 persen dibandingkan tahun kemarin.

Hal ini di ungkapkannya saat menggelar silaturahmi bersama Jurnalis Sumatera Selatan dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020, di Skybridge Lantai 2, Bandara Internasional SMB II Palembang, Jumat, (14/2/2020).

“Februari kemarin, penumpang mencapai antara 140-180 untuk perjalanan domestik. Namun, sekarang ini mengalami penurunan hingga 20 persen,” ungkapnya.

Selain itu dampak penurunan jumlah penumpang akibat adanya Virus Corona yang menyerang Wuhan Cina, hal ini berdampak juga pada penurunan di sejumlah maskapai penerbangan, Menurut Fahroji hal ini disebabkan karena memang saat ini low season atau musim sepi penumpang dan juga dibarengi adanya kasus Corona.

Namun ada yang menarik di Bandara SMB II Palembang, sebagai wujud spesial pelayanan pihak Angkasa Pura II kepada penumpang di hari hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari 2020, memberikan coklat dan bunga kepada para penumpang yang berangkat dan datang.

Selain itu bagi yang bepergian dengan mengunakan Pesawat Terbang ada angin segar khusus pengemar hewan, karena pihak maskapai Garuda Indonesia memperbolehkan penumpang untuk membawa hewan peliharaan seperti anjing, kucing, burung dan hewan peliharaan lainnya.

“Asalkan terpisah dengan penumpang,” ungkap Perwakilan Stasiun PT Garuda Indonesia Cabang Palembang, Pani Sunan Harahap.

Namun hal tersebut harus melalui mekanisme yang telah ditetapkan pihak maskapai, bahwa hal itu harus melalui cargo dan di pisahkan dengan bagasi pesawat, dan diberikan sirkulasi oksigen bagi hewan-hewan tersebut.

Namun untuk buah durian, pihaknya selalu menginfokan kepada maskapai penerbangan agar tidak membawa buah durian kedalam pesawat.

“Buah durian baunya sangat menyengat, walaupun di facking secara baik di cargo, baunya tercium sampai di kabin pesawat. Karena baunya tidak semua penumpang menyukai durian, sehingga tidak di izinkan untuk membawa durian,” jelasnya.

Ia menambahkan untuk saat ini belum menemukan pelanggaran, karena begitu ketatnya penjagaan.

“Semua maskapai dan penumpang sudah mengetahui larangan, mana barang boleh dan tidak di perbolehkan. Solusinya, jika penumpang tetap bersikeras membawa durian, pihak petugas bandara hanya memperbolehkan untuk durian penumpang sudah berbentuk lempok,” bebernya.

Seandainya, penumpang tidak mengetahui hal tersebut seperti membawa durian, petugas akan menjelaskan dan mengembalikan kembali ke penumpang, tapi apabila ada keluarga bisa langsung di ambil di bandara atau diantar langsung ke rumah keluarganya sebagai service dari pihak bandara. (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *