Sriwijaya Fest Coffee Promo Kopi Sumsel Hingga Manca Negara

PALEMBANG | Untuk memperkenalkan kopi Sumsel agar lebih menggebyar bahkan sampai mancanegara. Pemerintah Provinsi Sumsel melalui Dinas Pariwisata menggelar event Sriwijaya Fest Coffee and Coolinary, berlangsung selama dua hari dimulai 26-27 Oktober 2019.

Sesuai permintaan Pak Gubernur, bagaimana upaya bisa mengenalkan kopi Sumsel. Karena kopi Sumsel terbaik untuk skala nasional bahkan sampai internasional.

“Sumsel punya kopi tapi mengapa Provinsi Lampung yang terkenal dan boleh namanya,” kata Kadisparbud Sumsel H.Aufa Syahrizal Syarkomi, usai membuka Sriwijaya Fest Coffee and Coolinary, di Halaman Museum Tekstil, Sabtu (26/10).

Menurut Aufa, hal ini sebagai tantangan. Disinilah dirinya mengajak dan mengakomodir komunitas penggerak kopi secara bersama-sama membangun memperkenalkan kopi khas Sumsel.

Dengan perbanyak event festival Sriwijaya, nantinya akan menciptakan branded ciri khas kopi Sumsel itu seperti apa. Karena Sumsel memiliki luas kebun kopi tapi belum mempunyai branded atau logo.

“Untuk ciri khas Sumsel sendiri kopi belum ada, kedepan akan di perlombakan mendesain dan branded logo kopi. Tujuannya, ketika membeli kopi teringat aroma ini ciri khas kopi Sumsel,” jelasnya.

Ditempat sama, Kadisparbud Kota Palembang, Isnaini Madani menambahkan, Sriwijaya Fest Coffee and Coolinary sangat membantu dalam event yang berkualitas.

Seperti diketahui Kota Palembang sudah sangat maju dengan wisata kuliner, identik dengan makanan Pindang, Pempek, dan dalam minumannya itu kopi.

“Kita membuka mata dunia, masyarakat dan orang ketiga bahwa Palembang ada tempat Museum Tekstil, berfungsi pusat penggerak dan penikmat kopi sekaligus Gedung Kesenian Palembang,” katanya

“Sebelumnya museum ini belum dimanfaatkan, padahal corak museum ini sangat bagus tidak kalah dengan museum-museum kesenian di Provinsi lain,” tambah dia

Dengan fungsi-fungsi ruangan di dalam Museum dimanfaatkan bukan saja sebagai Museum Kopi tapi Gedung Kesenian Palembang. Mudah-mudahan dapat di izinkan Pak Gubernur, Museum Tekstil bisa dijadikan Gedung Kesenian Palembang guna menampilkan pameran di pertunjukan kesenian tradisional Palembang. Sehingga, Gedung tekstil kedepan menjadi sentral wisata kota Palembang yang terletak di tengah pusat kota,” tandasnya

Sementara itu, ketua SCAI Sumsel sekaligus ketua pelaksana Ikbal Rudianto memaparkan, setelah event Sriwijaya Fest Coffee and Coolinary dibuka dan disambut antusias oleh stakeholder juga masyarakat, berarti kegiatan ini akan diadakan secara rutin dan reguler

“Bukan saja tahunan dan bulanan, tapi rutin setiap Minggu diadakan. Karena potensi kopi Sumsel ini bisa dimanfaatkan sekaligus sebagai nilai jual tinggi, untuk itu harus di promosikan,” kata Didit Guns sapaan akrabnya

Selain itu, acara kuliner and festival ini diharapkan bisa mengangkat industri kopi Sumsel sekaligus para pelaku kopinya itu sendiri khusus Sumsel

Kegiatan ini beragam, mulai lomba barista, talk show kopi dan potensi kopi itu sendiri. Dihadiri Kadis Perkebunan Sumsel, Fakhrurrozi Rais, Kadisparbud Sumsel, Aufa Syahrizal Syarkomi, Kadis Koperasi Sumsel, Kadisparbud Kota Palembang, Isnaini Madani Ketua PHRI Herlan Asfihudin dan ketua SCAI Pusat ,Safrudin dan dua juri-juri dari pusat. (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *