Siswa Baru MIN Pungut 3,2 Juta

Dewi : Kemenag Larang Ada Pungutan

PALEMBANG, SuaraSumselNew- UNTUK tahun ajaran 2018/2019 dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN)  jajaran Kemenag Kota Palembang, tak ada pungutan.

Pokoknya tak ada pungutan atau jenis sumbangan apapun kepada semua wali siswa yang baru. Hal ini ditegaskan, Plh Kasi Pendidikan Madrasah (Pindmad) Kantor Kemenag Palembang, Dewi Pusdikawati, MPd Msi yang didampingi, Drs Saiful M Nuh, kepada SuaraSumselNews, kemarin.

Menurutnya, memang ada sinyalemen salah satu MIN menerima sumbangan pembangunan dari wali siswa. Hal itu mungkin saja kebijakan dari komite madrasah tersebut. ‘’Pastinya hal-hal seperti itu, diluar kewenangan kami. Dan pihak Kemenag tetap melarang bila ada pungutan untuk siswa baru,’’ tegasnya.

Setiap penerimaan siswa baru harus melewati seleksi masuk oleh tim panitia seleksi madrasah masing-masing. ‘’Itu semua sudah ditetapkan dan wajib dipatuhi oleh masing-masing madrasah. Bila ada yang melanggar, jangan ragu laporkan ke pihak kami,’’ ujarnya dengan serius.

Bahwa sesuai program bagi siswa (santri) yang akan diterima nanti, harus mampu dan belajar tahfiz alquran atau menghapal alquran. Ini semua sebagai target. Agar nantinya para siswa mampu dan paham tentang alquran, ujar Dewi lagi.

Pihak madrasah disini tak akan mempersulit calon siswa baru. Tapi semua calon siswa melalui tahapan seleksi yang sangat ketat. Sehingga, mungkin ada dugaan bila siswa yang diterima itu ada permainan. ‘’Percayalah, hal itu tak akan terjadi. Bila terbukti ada, jangan segan-segan dilaporkan,’’ tegasnya.

Sementara, sumber media ini menerangkan, ada sejumlah orang tua calon siswa baru mengaku, mereka diminta uang sumbangan Rp 2.600.000 untuk pembangunan. Ditambah uang buku Rp 680.000. Dan bila ditotal jumlahnya mencapai Rp 3,2 juta.  Kemudian, uang tersebut wajib setor melalui rekening madrasah pada BNI Syariah Palembang.

Sumber itu menjelaskan, madrasah dimaksud lokasinya seputar Jalan Inspektur Marzuki yakni MIN 2 Model. Namun, ketika dikonfirmasi ke pimpinan madrasah tersebut, pihak security ogah menerima dan menghalangi untuk ditemui.

Alasan security yang bernama Herri Chandra dan Zainal Abidin itu, pimpinan MIN Pak Iskandar lagi sedang keluar dan lagi sibuk. Tanya lagi media ini, bagaimana temui Humas MIN saja, lagi Security menolak memberikan waktu untuk ditemui. (*)

laporan : sirlani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *