Sekda Bukan Jabatan Politis

Gubernur Kantik Pengurus Forsesdesi Sumsel

PALEMBANG, SuaraSumselNews | KUKUHKAN Ketua Forum Sekretaris Daerah Indonesia (Forsesdesi )Provinsi Sumsel periode 2019-2021 digelar di Hotel Aryaduta, Kamis kemarin (2/1/2019.

Gubernur Sumsel Herman Deru meminta Sekda di se kabupaten dan kota untuk mengingatkan kepala daerah untuk berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Sumsel.

Kata Herman Deru, sebagai Gubernur dirinya bangga melihat Sekda se sumsel tergabung dalam sebuah wadah yang sangat membanggakan Forsesdesi.

“Sekda ini jabatan luar biasa. Karena karir tertinggi di daerah, untuk ASN. Jagalah status, karena status ini membanggakan. Melekat di keluarga, kampung halaman kita dan daerah kita,” ujarnya.

Diungkapkannya, dalam 93 hari dirinya menjadi Gubernur, dia melihat sebagian besar seirama dengan arah pembangunan di Provinsi.

“Saya menganggap sangat perlu bertemu forum ini. Pengalaman saya menjadi kepala daerah, berpikirnya kepala daerah mengambil kebijakan, 60 persen tentang anggaran itu Sekda lebih menguasai. Kontribusi Sekda kepada kepala daerah itu mutlak,” bebernya.

Herman Deru menjelaskan, Sekda bukan jabatan politik. “Banyak jugo yang pengen dengan jabatan Sekda. Setelah dikukuhkan, saya mengajak kita satu persepsi membangun Sumsel. Garda terdepan Pemda itu adalah Sekda. Pemikiran kepala daerah itu komplek. Yang tau Peraturan Pemerintah dan Permen itu Sekda. Kontribusi Sekda ke Kepala Daerah, tolong arahkan pada kebijakan provinsi, Menuju Sumsel maju untuk semua,” katanya.

Futsmbahkannya dirinya bersyukur fokus APBD kabupaten dan kota di Sumsel adalah infrastruktur.

“Semua goldnya untuk kesejehteraan rakyat. Salah satu peryaratannya infrastrktur. Jalan kita sama sama perbaiki. Tanggung jawab provinsi diperbaiki. Jalan milik di kabupaten dan kota anggarkan juga untuk perbaikan jalannya, ” paparnya.

Selain itu, angka kemisikinan di Sumsel 13 persen. “Bantulah aku untuk menurunkan kemisikinan. semua OPD punya peran untuk kesejehetraaan bersama. Harapan saya penganggaran 2019, untuk muara yang sama untuk kesejehtaraan,” harapnya.

Apapun yng dibangun untuk mencari efek kesejeteraan masyarakat. Malu kita kalau kemsikinan kita 13 persen, sedangkan nasional 9 persen. Target kita angka kemisikinan turun satu digit, ” tandasnya.

Ketua Forum Sekretaris Daerah Indonesia (Forsesdesi )Provinsi Sumsel periode 2019-2021 yang juga Sekda OKU Ahmad Tarmizi mengatakan, Sekda memiliki peran penting, dalam reformasi demokrasi.

“Kita optimal melakukan perubahan untuk melakukan pelayanan prima. Sekda yang hadir memberikan masukan,” bebernya.
.
“Kita berusaha semaksimal mungkin, minimal angka kesmikinan di Sumsel turun yakni satu. Selain infastrktur, kesehatan, pendidikan, lapangan kerja harus diperhatikan. Sinergisitas harus ditingkatkan, tidak bisa sendiri-sendiri, ” pungkasnya. (*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.