Diketahui Bernama, Desmadasari (40) Asal Bengkulu
PALEMBANG, SuaraSumselNews | SEJUMLAH penghuni rumah kosan Siganti di Jalan Dwikora, Kelurahan Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat I Palembang, mendadak heboh. Pasalnya didapati seorang wanita ditemukan tewas di dalam kamar, Rabu (29/4).
Terungkap, perempuan itu diketahui berprofesi sebagai pengacara. Dia bernama Desmadasari (40), warga Manna Bengkulu Selatan. Diketahui, dia sudah tinggal di sana sejak 10 tahun lalu.
Korban pertama kali ditemukan oleh penjaga indekost, Ibramsyah (47). Saat itu para penghuni kos lain melihat ada bekas darah di depan pintu kamar kost. Melihat ada yang mencurigakan para penghuni kost pun langsung menghubungi Ketua RT dan Polisi.
“Korban ini tinggal sendirian dilantai dua di kamar Nomor 7. Penghuni kos disebelah kamarnya memberi tahu kayak ada bekas darah di depan pintu kamar korban. Kala itu, saya langsung memanggil ketua RT dan Polisi. Saat dilihat korban sudah tewas terkelungkup di depan pintu kamar mandi,” kata Ibramsyah.
Dijelaskan, Jumat (24/4), korban sempat memberikan kunci motor kepada dia. Namun, setelah itu korban tidak pernah terlihat keluar kamar.
“Sudah 10 tahun dia ngekost disini. Dan pekerjaannya adalah pengacara,” kata dia.
Terpisah, Direktur LBH Palembang, Taslim, membenarkan bahwa korban tergabung di LBH Palembang sekitar 10 tahun dan menjabat sebagai Kepala Divisi Hak Ekonomi dan Budaya.
“Kami terakhir kali bertemu dengan Desma dua minggu lalu. Kebetulan dia lagi mengurus berkas di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI),” ujarnya.
Selain berprofesi sebagai pengacara, lanjut Taslim, korban juga bekerja sebagai Dosen terbang di Batam.
“Kadang ketemu kadang tidak karena dia juga sibuk bekerja sebagai Dosen,” tandasnya.
Terpisah, Kanit Identifikasi Polrestabes Palembang, Ipda Agus Wijaya saat dikonfirmasi membenarkan bahwa, saat ini jasad korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan secara insentif.
“Apakah korban ini meninggal karena dianiaya atau sakit kita tunggu hasil dari pihak dokter forensik,” tegasnya.
reporter : adeni andriadi