KPU Laksanakan Deklarasi Kampanye Damai
PALEMBANG, SuaraSumselNews- KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu kemarin, langsungkan Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Serentak Tahun 2018 untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel.
Deklarasi tersebut dihadiri, Gubernur Alex Noerdin, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara, dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM. Putranto, S.Sos di Kantor KPU Provinsi Sumsel.
Tidak hanya dihadiri petinggi daerah, tokoh agama, dan masyarakat, deklarasi kampanye damai untuk ajang pesta demokrasi rakyat Juni mendatang, turut hadiri para kandidat Calon Gubernur (Cagub) dan Cawagub Sumsel. Masing-masing, Dodi Reza Alex — Giri Ramandha, Ishak Mekki, Herman Deru dan Cawagub Irwansyah.
Ketua KPU Sumsel Ashapani menuturkan, deklarasi kampanye damai ini diikuti oleh KPU provinsi dan KPU Kabupaten/Kota di masing-masing daerah yang selenggarakan Pilkada 2018 di seluruh Indonesia.
Menurutnya, dalam rangka penyelenggaraan kampanye damai ini, pasangan calon yang telah resmi ditetapkan oleh KPU Provinsi Sumsel, semua kandidat akan dapat melaksanakan masa kampanye sekitar 120 hari kedepan.
Dalam pilkada ini tetap seperti yang kemarin ya, masih menggunakan surat suara. Kegiatan kampanye damai ini memang fokus pada kampanyenya.Karena Pilkada damai masih terlalu umum. ‘’Kampanye damai ini, kita inginkan hal-hal yang terkait dengan berita-berita hoax dan politik uang. Kami tekankan jangan sampai terjadi. Kita tak ingin pesta demokrasi rakyat lima tahun sekali ini rusak gara-gara hal-hal demikian, yang rugi kan kita semua,” tegasnya.
Kata Ashapani, Pilkada ini adalah alat menuju kekuasaan dimana intinya untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakat Sumsel khususnya dan Indonesia umumnya. ‘’Makanya diharapkan dengan adanya deklarasi kampanye damai ini, betul-betul dirasakan damai dan demokratis.
Kalau nanti dicederai oleh hal-hal yang sifatnya saling menghina dan memancing keributan, tentu kita ingin antisipasi dengan pendekatan menandatangani deklarasi. Pilkada ini menuju instrumen kekuasaan yang pada akhirnya dirasakan oleh rakyat. ‘’Jangan sampai Pilkada ini merusak tatanan yang ada dan sudah baik ini,” pungkasnya (*)