Camat Lakukan Sinergi Bersama
Dishub, Polantas dan PT KAI
PALEMBANG, SuaraSumselNews | DAMPAK dari perbaikan jembatan Musi Dua, Nilakandi dan jembatan Pegayut Jakabaring akibatkan kemacetan arus lalu lintas di kawasan Kertapati Palembang.dan kawasan.
Buktinya, ruas jalan di Kecamatan Kertapati dan sekitarnya saat ini padat kendaraan. Khususnya mobil truck dan sejenis yang menimbulkan arus kemacetan. Misalnya, seputar jalan wilayah Ki Marogan Kertapati.
Dari pantauan media ini Senin (23/8) arus kemacetan tak kenal waktu dan sudah terjadi sejak beberapa minggu ini. Kemacetan setiap harinya, dari Simpang Tugu KB 7 Ulu atau sepanjang jalan Ki Wahid Hasyim Kecamatan Seberang Ulu Satu.
Sedangkan dari arah berlawanan depan Jalan Wijaya sampai depan Stasiun Kereta Api, pasti macet setiap saat selama 24 jam. Kondisi ini yang lebih parah lagi dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL). Khususnya dari pintu gerbang KA sampai Simpang Sungki Kramasan. Dan ironisnya bahwa kawasan PKL Kramasan itu, lahannya adalah milik PT KAI.
Disinilah salah satu penyebab macetnya arus lalu lintas menumpuknya PKL Simpang Kramasan. Bahkan badan jalsn dipadati para pedagang.setiap harinya.
Karena banyak mendirikan usaha di atas lahan yang konon diklaim milik PTKAI di pusat kemacetan. Seperti di seputaran Simpang Sungki banyak kios dan pajangan dagangan PKL masuk jalan utama.
Terkait hal itu, Edi Alpian Lurah Ogan Baru mengakui, banyak PKL yang membuka usaha khususnya seputar Simpang Sungki. Dan diakuinya, sulit untuk penertibannya. Mengingat lahan
PKL tersebut miliknya PT KAI dan bandelnya PKL.
“Dan lagi pihak Kelurahan sudah menghimbau agar PK jangan sampai menghambat arus lalulintas ” jelasnya
Sementara, Camat Kertapati, Khaerul Minsyar berharap adanya sinergi dari semua pihak untuk tertibnya wilayah ini. “Kami dari pihak kecamatan siap bekerjasama dengan Kepolisian, Dinas Perhubungan dan PTKAI, agar jalan disini menjadi lancar ” harapnya.(asn)