-
Deru-Mawardi Dapat Arahan KH Nawawi Dencik
PALEMBANG,SuaraSumselNews – PASANGAN bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, Herman Deru – Mawardi Yahya (HDMY) lagi merancang progam khusus mencetak imam-imam handal. Khusus memimpin sholat di seluruh masjid.
‘’Caranya, adalah memperbanyak jumlah rumah tahfidz yang khusus mencetak dan mendidik para penghafal Alquran (hafidz dan hafidzoh),’’ ujar balongub, Herman Deru.
Kepada SuaraSumselNews kemarin, Herman Deru mengatakan, program perbanyak rumah tahfidz tersebut terinspirasi ketika membesuk Imam Besar Masjid Agung Palembang, KH Kiagus Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz, di RSI Siti Khodijah Palembang.
Saat bertemu KH Nawawi Dencik tersebut, Deru banyak mendapat saran dan arahan, bagaimana pentingnya membangun dan memperbanyak rumah tahfidz di Sumsel. “Alhamdulillah, saya banyak mendapat masukan dari Almuqarom Kiyai Haji Nawawi Dencik tentang betapa pentingnya membangun dan memperbayak rumah tahfidz di Sumsel.
Saya terinspirasi dan sangat mendukung saran beliau. Jika diberi amanah oleh masyarakat Sumsel menjadi gubernur, Insyaa Allah program memperbanyak rumah tahfidz di Sumsel, kami laksanakan,’’ ujar Herman Deru lagi.
Menurut dia, walaupun akhir-kahir ini semangat untuk membangun rumah tahfidz itu cukup tinggi, namun informasi yang diterimanya, sejak berdirinya rumah tahfidz tahun 2004 lalu, hingga saat ini jumlah rumah tahfidz masih sedikit. Idealnya setiap masjid mempunyai rumah tahfidz.
“Ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap pembangunan dan pengembangan rumah tahfidz belum begitu besar. Padahal keberadaan rumah tahfidz ini sangat penting untuk mencetak imam-imam masjid yang handal. Dimana para hafidz yang tersebut tidak hanya hafal Alquran, tetapi juga dapat mengajarkan ilmu-ilmu Alquran. Seperti ilmu tajwid dan cara membaca Alquran yang benar kepada masyarakat kaum muslimin,’’ papar Deru.
Menurutnya, selain perbanyak rumah tahfidz, tak kalah pentingnya memikirkan insentif/honor bagi para hafidz yang menjadi imam-imam di masjid. Baiknya, dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumsel dan APBD Kabupaten/Kota se Sumsel. Sehingga bisa dirancang program mencetak 1.000 hafidz/hafidzoh selama 5 tahun.
Dengan APBD Provinsi Sumsel yang saat ini sekitar Rp 7 Triliun, sangatlah tidak memberatkan jika setiap tahunnya mengalokasikan dana insentif untuk mencetak hafidz yang dipersiapkan untuk menjadi imam-imam masjid sekaligus guru mengaji,’’ urai Deru yang juga Ketua DPD Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Sumsel ini.
Sementara, balonwagub, H Mawardi Yahya menambahkan, adanya program insentif para hafidz, menjadi stimulan dan diharapkan mampu menjadikan masjid makin makmur dan ramai dengan belajar Alquran, terutama di pedesaan.
‘’Program tersebut dapat dilaksanakan. Apalagi kami punya pengalaman memimpin Ogan Ilir yang dikenal sebagai kabupaten lumbung santri di Sumsel. Banyak pondok-pondok pesantrennya sudah sejak dulu mengembangkan tahfidz Alquran,’’ jelas Mawardi Yahya.
Memang dibutuhkan komitmen yang tinggi. Disertai kemauan yang kuat dari pemimpin di Sumsel agar program perbanyak rumah tahfidz dapat dilaksanakan.‘’Mudah-mudahan komitmen HDMY dapat terealisasi. Dan tolong doanya,’’ papar mantan Bupati Ogan Ilir dua periode ini. (*)