PALEMBANG, SuaraSumselNews- Dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Selatan dan Pilwako Palembang tahun 2018 mendatang, suara PDI Perjuangan diprediksi bakal pecah. Pengamat politik Sumsel, DR Ardiyan Saptawan, mengatakan perpecahan itu terjadi karena sikap mantan Ketua PDIP Sumsel, Eddy Santana Putra (ESP) yang lebih memilih pasangan Herman Deru- Mawardi Yahya (HD-MY) ketimbang Dodi Reza Alex- Giri Ramanda Kiemas (Dogi).
“Demikian pula dukungan terhadap Pasangan Calon (paslon) Pilwako, ESP mendukung pasangan Sarimuda-Abdul Rozak. Sikap politik ESP itu akan berpengaruh terhadap suara PDIP. Mengingat ESP adalah tokoh PDIP yang masih memiliki pengaruh politik yang kuat di akar rumput. Masih banyak kader PDIP yang loyal kepadanya,’’ tegas Ardiyan Saptawan, Kamis (9/2).
Dukungan ESP terhadap pasangan HD-MY itu, dapat memberikan insentif elektoral kepada pasangan yang diusung PAN, Partai Nasdem dan Hanura. Menurut Ardiyan, pengaruh paling besar adalah Kota Palembang. Mengingat ESP adalah mantan Walikota Palembang dua periode yang dikenal sukses. Masih banyak warga Kota Palembang yang menyukai ESP dengan gaya kepemimpinannya.
“Kalau dihitung, pengaruh ESP tidak terlalu signifikan di Sumatera Selatan. Namun untuk Kota Palembang, pengaruhnya cukup besar,’’ ujar dosen ilmu politik Unsri ini. Sementara itu, tokoh senior PDIP di OKI, Yusron Alkoong, memprediksi pasangan HD-MY bakal menang pada Pilgub Juni 2018 mendatang. HD-MY menguasai Kabupaten OKU Timur, OKI dan Ogan Ili,” ujar Koong.
Pengaruh Mawardi Yahya (MY) di OKI dan Ogan ilir, dipastikan masih sangat besar. Ketokohan mantan Bupati OI dua periode dan mantan Ketua DPRD OKI tersebut sangat mengakar. Apalagi sosok MY yang tokoh pemekaran Kabupaten OI itu dikenal merakyat.
“Ya prediksi saya, HD-MY bisa meraih 65 persen suara kemenangan di OKI dan OI. Pak Mawardi itukan sudah memimpin OI 10 tahun, sebelumnya di OKI dan juga pernah menjabat Ketua DPRD OKI. Masyarakat setempat sangat cinta atas kepemimpinan beliau yang memihak ke rakyat,” kata Yusron Alkoong yang karib dipanggil Koong, kemarin.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD OKI selama dua periode itu, kemenangan pasangan HD-MY diperkirakan merata di 16 kecamatan di Ogan Ilir dan OKI. “Nama Mawardi masih menggema di hati masyarakat. Apalagi selama memimpin OI dan OKI sikapnya sangat bagus dan kebijakannya berpihak ke rakyat. Ketokohannya itu sebagai mantan bupati, tokoh pemekaran OI, kedekatan dan perhatiannya kepada masyarakat.
Menurut Koong, penilaiannya sangat rasional. Ia begitu dekat dengan Mawardi. Bahkan masyarakat OKI dan OI tidak bisa melupakan Mawardi. Rasa sayang masyarakat sudah terpatri. Yang pasti, HD-MY tetap didukung masyarakat OKI-OI. “Mau diapakan juga, prediksi saya itu tidak akan meleset jauh,” jelas Koong yang juga Koordinator Pansus dan Presidium Pemekaran Kabupaten OI tahun 2002 ini.
Khusus di OKI, prediksi kememangan pasangan HD-MY juga dipengaruhi oleh petahana Bupati OKI, H Iskandar SE yang kembali mencalonkan diri pada Pilkada OKI. Diketahui, Iskandar juga Ketua DPW PAN Sumsel yang partainya mendukung pasangan HD-MY. “Pada Pilgub 2013 lalu, OKI juga menyumbang suara cukup besar untuk Herman Deru. Secara geografis dan emosional, masyarakat OKI sangat dekat dengan OKU Timur yang menjadi basis dukungan Deru,’’ kata Iskandar. (ril)