Hanya OKUS Zona Kuning

Warga Mulai Acuhkan Protokes

 

PALEMBANG, SuaraSumselNews | KASUS Covid-19 di Sumsel saat ini masih terus bertambah.Dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumsel, tercatat hingga Rabu kemarin (18/12) hanya Kabupaten OKU Selatan masuk dalam kategori zona kuning atau zona dengan resiko Covid-19 rendah.

Sementara, ke 16 daerah lainnya di Bumi Sriwijaya masuk dalam kategori zona oranye atau daerah dengan zona resiko Covid-19 sedang. Dan tidak ada yang berstatuskan zona merah Covid-19.

Kembali naiknya angka kasus Covid-19 di Sumsel, tidak terlepas dari mulai kendornya kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.

Dari data situasi Covid-19 di Sumsel, hingga saat ini total terdapat kasus positif mencapai 8885 pasien, dengan jumlah kasus pasien aktif Covid-19 1071, pasien sembuh 7308 orang dan meninggal dunia sebanyak 746 orang.

Dari pantauan di lapangan, Kamis (19/11) sebagian masyarakat mulai acuh menggunakan masker dan menjaga jarak, khususnya di tempat-tempat keramaian seperti mall dan pasar.

Meski sejumlah pusat keramaian telah menyiapkan tempat cuci tangan dan melakukan ukur suhu, namun masyarakat saat ini terkesan cuek.

Selain itu, mulai menggeliatnya lagi acara pernikahan membuat masyarakat tak menerapkan prokes dan seolah melupakan bahwa saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.

Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes Sumsel), Yusri, mengaku tidak menutup kemungkinan akan ada lagi daerah di Sumsel yang bakal kembali ke zona merah, mengingat ada peningkatan daerah dari zona kuning ke zona orange.

Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 di Sumsel tidak terlepas dari mulai abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan di masa pandemi saat ini.

“Kesadaran prokes cenderung menurun. Bisa saja akan ada daerah Sumsel kembali zona merah, apalagi saat ini hanya ada satu daerah yang zona kuning,” katanya.

Ia menjelaskan, sejatinya sarana dan prasarana protokol kesehatan di sejumlah pusat keramaian sudah cukup baik disediakan.

Namun, memang dari masyarakat sendiri semakin hari semakin bandel tidak patuh terhadap anjuran protokol kesehatan.

“Lihat saja di acara pernikahan sekarang orang seolah lupa, dan di pasar juga orang semakin cuek. Itulah kenapa kasus Covid-19 kita cendrung meningkat,” tegas Yusri.

Ahli Epidemiologi Sumsel, Iche Andriany Liberty menambahkan provinsi Sumsel harusnya meniru Sumbar yang melakukan penelusuran kasus (traccing) mencapai target tinggi.

Diakuinya, penanganan Covid-19 di Sumsel masih belum maksimal. Hal itu berkaca dari positivity rate masih mencapai 24,32 persen padahal angka ideal itu hanya 5 persen.

Demi menekan angka penularan kasus masyarakat Sumsel diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak.

“Jangan longgar protokol kesehatan. Tolong hindari kerumunan dan jangan ciptakan kerumunan karena jaga jarak tidak akan bisa dilakukan dengan berkerumun,” ungkap Iche. (sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *