Ajak Keluarga Bersatu dalam Sportivitas
PALEMBANG, SuaraSumselNews | GOJEK, sebagai perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terdepan di Indonesia, memahami bahwa mitra merupakan salah satu bagian penting dalam ekosistem GOJEK. Oleh karena itu, GOJEK terus menjaga kesejahteraan mitra dan membina tali silaturahmi yang erat melalui berbagai inisiatif dari dan untuk mitra.
Pada kesempatan kali ini, GOJEK mengajak ribuan mitra driver bersama dengan keluarganya untuk menyalurkan energi positif dan semangat kebersamaan dengan berpartisipasi dalam kegiatan Festival Olahraga Mitra (FOM) GOJEK di 68 kota di Indonesia, termasuk Palembang. Kegiatan ini merupakan kompetisi khusus mitra driver GOJEK yang bertujuan untuk mewadahi mitra driver serta keluarganya dalam menyalurkan semangat kebersamaan dan sportivitas melalui olahraga. Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari tanggal 18 hingga 21 Maret 2019 ini melibatkan lebih dari lima ratus mitra GOJEK Palembang dan keluarganya.
Edy Sutanto selaku Vice President GOJEK Indonesia untuk Regional Sumatera mengungkapkan, Festival Olahraga Mitra merupakan salah satu bentuk perwujudan komitmen untuk terus mengutamakan mitra driver maupun pelanggan. “Kami juga berharap festival ini dapat mempererat relasi antar mitra GOJEK agar melebur dalam solidaritas yang positif, dan menjadi ajang menyalurkan ekspresi, sehingga nantinya dapat bekerja dengan sepenuh hati dan memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan,” jelasnya Rabu, (20/03/2019).
Sejak tahun 2015 dengan nama Driver Cup, FOM tahun ini diselenggarakan di 68 kota dengan melibatkan perwakilan mitra driver yang tersebar di lebih dari 200 kota di seluruh Indonesia. Ragam kompetisi olahraga dan permainan yang dijalankan disesuaikan dengan minat dan aspirasi masing-masing kota. Khusus di Palembang, diadakan kompetisi futsal yang diikuti oleh 33 tim yang terdiri dari tim pria, tim perempuan dan tim anak-anak. Panitia pertandingan terdiri dari staf GOJEK dan perwakilan-perwakilan komunitas mitra GOJEK Palembang.
Salah satu mitra yang ikut ambil bagian dalam kepanitiaan kompetisi futsal ini adalah Lukmanul Hakim (33 tahun). Pria yang akrab dipanggil ‘Justo’ ini berprofesi sebagai pelatih sepak bola dari tahun 2007, dan telah memegang lisensi pelatih resmi sejak tahun 2014. Dalam kegiatan FOM tahun ini, Justo menjadi salah satu anggota panitia inti. Justo memilih untuk menjadi mitra GOJEK karena fleksibilitas waktu, sehingga ia masih memiliki kesempatan untuk melatih sepak bola. Menurutnya, penghasilan dari GOJEK cukup lumayan, mencapai jutaan rupiah per bulan, yang mana sebagian ditabungnya untuk biaya sekolah anak-anaknya.
“Harapan saya untuk keluarga saya khususnya untuk anak-anak, saya ingin menyekolahkan mereka setinggi mungkin dan menjadikan mereka pemain bola terkenal. Itu mimpi saya yang belum terwujud, jadi saya ingin anak saya yang meneruskan impian itu,” jelasnya.
Kecintaannya pada bola ditularkan juga kepada anaknya, M. Dhimaztian, yang juga akan ikut bertanding pada kategori anak-anak dalam FOM di Palembang.
“Hingga saat ini, satu per satu target saya capai, seperti memberikan “toga” kepada anak saya yang pertama dengan hasil dari GOJEK dan peluit,” jelas Justo dengan semangat .
Tingginya rasa kebersamaan antar mitra terlihat dari jumlah komunitas mitra driver GOJEK. Terhitung sejak awal berdiri GOJEK hingga saat ini, sudah ada lebih dari 5000 komunitas mitra driver GOJEK yang terbentuk di seluruh Indonesia.
Edy turut mengungkapkan bahwa FOM bertujuan untuk memupuk semangat kebersamaan yang positif. “Memang terlihat bahwa dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlah mitra driver yang berpartisipasi dalam acara-acara seperti ini. Senang rasanya melihat mitra driver kami bersemangat untuk terus menjalin rasa kebersamaan melalui kegiatan yang GOJEK fasilitasi. Ke depannya kami berharap untuk dapat terus menjalankan kegiatan serupa demi menjaga semangat mitra dalam memberikan pelayanan terbaik. Bagi para mitra dan keluarga yang belum sempat berpartisipasi di FOM tahun ini, kami tunggu partisipasinya di FOM tahun depan!” tutup Edy. (as)
After most mobile phones are turned off, the restriction on incorrect password input will be lifted. At this time, you can enter the system through fingerprint, facial recognition, etc.
Keyloggers are currently the most popular way of tracking software, they are used to get the characters entered on the keyboard. Including search terms entered in search engines, email messages sent and chat content, etc.