Deru Realisasikan Insentif Beras

50 Miliar Beli Beras Petani

 

PALEMBANG, SuaraSumselNews | JANJI Gubernur Sumsel H.Herman Deru memprioritaskan program yang pro rakyat bukan isapan jempol belaka. Senin (27/5) siang misalnya,

Herman Deru merealisasikan pengadaan dan penyaluran beras insentif bagi ASN dan tenaga honorer di lingkungan Provinsi Sumsel. Selain memudahkan para ASN, inisiasinya memberikan beras insentif ini juga bertujuan mensejahterakan para petani di Sumsel.

Berdasarkan data sebanyak 30.269 pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan insentif beras tersebut. Selain mengalurkan beras, pada kesempatan itu Pemerintah Provinsi juga mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Penyerahan beras dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru bertempat di Graha Bina Praja Provinsi Sumsel.

Gubernur Sumsel H. Herman Deru dalam mengharapkan kalangan pegawai dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dapat terus meningkatkan kinerja dan tanggung jawabnya sebagai abdi negera dan abdi masyarakat.

“Jadi apalagi alasan kita tidak semangat. Pengabdian itu memang ada tupoksinya. Tapi yang paling penting adalah tanggungjawab moral kita,” tegas Gubernur.

Herman Deru menegaskan, pemberian insentif beras untuk kalangan pegawai merupakan salah satu bentuk konkrit Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan. Meski terkesan jadul namun dirinya tidak ambil pusing dengan apa kata orang.

Dia menceritakan pada saat menerapkan kebijakan pemberian insentif beras kepada kalangan pegawai pada saat masih menjabat Bupati OKU Timur tahun 2007 lalu. Dirinya banyak mendapatkan cibiran karena dianggap kebijakan jadul atau tidak populer.

“Tapi kesempatan ini perlu saya ungkap. Ini bukti konkit kita sebagai daerah lumbung pangan. Kita memikirkan petani, dimana sebagian besar masyarakat provinsi ini adalah petani. Saya yakin petani akan senang dengan program ini,” tambahya.

Disamping itu lanjut Gubernur alasan diambilnya kebijalan pemberian insentif beras bagi pegawai adalah untuk mengimbangi hasil produksi yang kerap tidak terserap oleh Bulog. Karena selama ini pemerintah terus menggenjot hasil produksi petani.

Akibatnya produksi naik namun sayangnya tidak diimbangi dengan pemasaran yang jelas. Sehingga menjadi dilema bagi kalangan petani. Sebab pada saat musim puncak panen harga anjlok atau jatuh, sedangkan saat musim paceklik harga melambung tinggi.

“Nah disinilah peran dan fungsi Bulog sebagai penyetabil dan penyanga harga. Bulog juga harus didukung Kabupaten/kota dalam penyerapan dan penyaluran beras. Untuk apa produksi tinggi kalau harga anjlok. Siasatnya Pemprov mengintervensi ini. Beli beras petani dengan harga sangat baik diatas HPP. Selanjutnya beras diberikan sebagai insentif bagi pegawai,” jelasnya.

Lebih lanjut Herman Deru mengingatkan pegawai, agar beras yang telah diberikan jangan dijual. Jika kedapatan ada pegawai yang menjual beras tersebut akan dikenakan sanksi.

“Mohon jangan dijual, mohon betul jagan dijual. Apalagi sampai berkeliaran di pasar. Kalau kedapatan dijual. Jangan lagi diberi pak Sekda,” tegas Gubernur.

Gubernur juga mengingatkan Perum Bulog untuk menjaga mutu dan kualitas beras serta tampilan kemasan beras untuk ASN.

“Kalau berasnya tidak bagus kembalikan,” tandasnya sembari menegaskan terkait dengan THR yang dibagikan, gubernur meminta agar pegawai dapat mempergunakannya sebaik mungkin.

Dibagian akhir arahannya H. Herman Deru mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri bagi kalangan ASN di lingkungan Pemprov. Sumsel.

“Nanti saat hari raya, kita akan adakan halal bihalal. Bagi yang pulang kampung, salam untuk keluarga. Selamat hari raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan bathin. Kalau ada di Palembang silahkan datang dan kita makan bersama di Griya Agung, tidak ada batasan karena itu rumah rakyat juga,” tandasnya. (*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *