Tahap Awal Sumsel Terima 12.200 Dosis Vaksin PMK

PALEMBANG, SuaraSumselNews | DINAS Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel menerima sekitar 12.200 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk hewan ternak. Alokasi itu untuk tahap pertama dari pemerintah pusat.

Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Efendi, mengatakan dosis untuk hewan ternak tersebut masuk secara bertahap sejak, Jumat (24/6) sebanyak 3.000 dosis, dan kali ini 9.200 dosis.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk penyaluran dosis pertama vaksin PMK. Sebanyak 3.000 dosis yang disalurkan masing-masing ke Musi Banyuasin 1.000 dosis, Muara Enim 500 dosis, OKI 500 dosis, Pali 400 dosis, Lubuk Linggau 200 dosis, Banyuasin 200 dosis, Palembang 100 dosis, dan Muratara 100 dosis katanya.

Ruzuan menjelaskan, jika data jumlah penyaluran dosis tahap pertama telah ditentukan pusat kepada daerah. Dari total keseluruhan dosis, OKU Timur mendapat jumlah vaksin tertinggi mencapai 2.000 dosis, disusul OKI 1.500 dosis, Banyuasin 1.400 dosis, Musi Rawas 1.300 dosis, Musi Banyuasin 1.000 dosis dan Muara Enim 900 dosis.

Selanjutnya, Ogan Ilir mendapat 800 dosis, Lahat 700 dosis, OKU Selatan 500 dosis, Pagar Alam, Pali masing-masing 400 dosis, OKU, Palembang 300 dosis. Serta Prabumulih, Empat Lawang, Lubuklinggau 200 dosis dan Muratara 100 dosis.

Wilayah pertama yang kita alokasikan dan langsung melakukan vaksinasi hewan ternak adalah Banyuasin. Pertimbangannya karena wilayah dekat sehingga mudah dijangkau mobilitas tinggi dan belum terdeteksi.

Setiap daerah sudah ditentukan jumlahnya dan langsung disalurkan ke seluruh wilayah. Sumsel tercatat sebagai wilayah kedua yang mendapat alokasi cukup besar untuk penanganan PMK di Sumatera setelah Lampung.

Total untuk Sumsel ada sekitar 12.200 dosis sedangkan Lampung mencapai 34.000 dosis. Ruzuan tak menampik jika sebelumnya pusat berencana mengirimkan dosis vaksin PMK ke Sumsel dua pekan lagi atau setelah Idul Adha.

Ada beberapa pertimbangan vaksin datang lebih dahulu, salah satunya disebabkan populasi hewan ternak yang tinggi. Pengiriman ini bukan karena kasusnya tinggi dari data sebelumnya kasus populasi yang terkena PMK mencapai 348 ekor, di peringkat 18 dari 19 wilayah dan Sumsel masih zona kuning sebaran penyakit PMK.

Pihaknya meminta kepada kabupaten kota untuk menyelesaikan tahapan vaksinasi hewan ternak paling lambat 2 Juli mendatang. Target tersebut, lebih cepat dibanding dengan target pusat dalam penyaluran vaksin 5 Juli.

“Kita tidak memberikan vaksin kepada hewan ternak yang sakit. Hanya khusus hewan ternak yang sehat, indukan betina, anakan sapi (Pedet), dan jantan yang akan dipelihara. Karena kalau yang mau dipotong mubazir diberi vaksin,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *