Sholat Ied di Masjid Agung Dibatasi Hanya 1.000 Orang

PALEMBANG,SuaraSumselNews | SHOLAT Idul Fitri 1442 Hijriah di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikramo Palembang, dibatasi hanya untuk 1.000 orang atau kurang dari 30 persen dari total kapasitas. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan dalam mencegah penularan Covid-19.

Ketua Yayasan Masjid Agung Palembang Kgs Ahmad Sarnubi mengatakan, pengurus hanya menampung jemaah di dalam masjid sehingga tidak ada sholat di lapangan yang biasa mengular hingga Jembatan Ampera seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Personel Polsek Ilir Barat I akan berjaga di luar masjid untuk mencegah warga sholat di jalan,” ujarnya, Rabu (12/5).

Dia menjelaskan, pelaksanaan Sholat Id di Masjid Agung Palembang bisa mencapai 10.000 orang pada kondisi normal. Namun kali ini pengurus masjid membatasi jumlah umat karena Kota Palembang sedang berada di zona merah penularan Covid-19.

Pengurus Masjid Agung Palembang sebelumnya mewacanakan tidak menggelar Shalat Id. Akan tetapi data terbaru Dinkes Palembang mencatat Kelurahan 19 Ilir yang menjadi lokasi masjid berstatus zona kuning sehingga diizinkan menggelar Sholat Id dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Kendati demikian, Sarnubi tetap mengimbau warga 19 Ilir dan 22 Ilir yang mayoritas Sholat Id di Masjid Agung Palembang tidak datang ke masjid karena jumlah yang dibatasi.

“Kami juga ingatkan warga dari kelurahan zona merah dan oranye agar tidak Sholat Id di Masjid Agung,” ucapnya.

Warga yang Sholat Id pun wajib mematuhi protokol kesehatan dan membawa peralatan ibadah dari rumah. Pengurus tidak menoleransi warga yang tidak menerapkan prokes.

Pada Idul Fitri tahun lalu, Masjid Agung Palembang tidak menggelar Sholat Id karena tren kasus Covid-19 sedang meningkat. Pengurus baru menggelar Sholat Id saat Idul Adha tahun itu dengan membatasi hanya 3.000 umat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.