Bupati Panca Tinjau Lokasi
INDRALAYA, SuaraSumselNews | ADANYA semburan lumpur bercampur batu setinggi 50 meter dampak dari pengerjaan pembuatan sumur bor di Kompleks Sekolah IT Menara Fitrah Sabtu malam lalu (24/9) mendapat perhatian dari anggota DPRD Ogan Ilir, Muhammad Ali.
Muhamad Ali meninjau lokasi yang berada bersebelahan dengan asrama putri tersebut, Minggu petang lalu (25/9).
Dikatakan Mamad, panggilan akrab Muhammad Ali, anaknya juga bersekolah di sekolah tersebut. Dan kebetulan asramanya bersebelahan dengan lokasi semburan lumpur terseb
“Ya anak saya kelas lima dan tinggal di asrama tersebut, karena kejadian itu sementara anak saya saya bawa pulang dulu,’ kata Mamad
Mamad sendiri mengetahui kejadian itu melalui grup medsos. Usai mengetahui itunia langsung bergegas ke lokasi tersebut untuk memeriksa kondisi semburan sekaligus mengecek anakanya.
Mamad berharga pemerintah baik baik Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dan Pemeintah Provinsi Sumatera Selatan memberi perhatian dan bantuan terhadap korban semburan lumpur tersebut.
“Harapan saya Pemkab Ogan Ilir dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memberi perhatian dan bantuan pada korban semburan lumpur tersebut, terutama untuk perbaikan sekolah,” kata Mamad
Sebelumnya Bupati Panca Wijaya Akbar dan Wakil Bupati Ardani juga sudah meninjau lokasi tersebut. Panca bahkan memerintahkan alat berat disiagakan di lokasi. Sementara Wabup Ardani memastikan petugas BPBD Ogan Ilir bersiaga selama 24 jam di lokasi.
Diberitakan sebelumnya warga Indralaya Ogan Ilir geger Sabtu malam minggu (24/9) pasalnya sebuah semburan air bercampur lumpur tiba-tiba muncul dengan ketinggian hingga 25 meter dari lokasi Komplek Pendidikan Menara Fitrah di sisi Jalintim Palembang-Ogan Ilir.
Informasi dikumpulkan peristiwa itu diakibatkan oleh pengerjaan pembangunan sumur bor sedalam 150 meter di dalam komplek sekolah tersebut bantuan dari pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Tim dari PT Pertamina yang datang memeriksa lokasi mengatakan di awal-awal semprotan memang sempat mengandung gas yang mudah terbakar.
Pantauan Minggu siang semburan air bercampur lumpur setinggi hingga 25 meter itu menimbulkan lobang berdiameter lebih kurang 10 meter. semburan air bercampur lumpur yangi sudah mereda.
Hanya terlihat sisa lumpur dari semburan dengan ketebalan 80 cm meluas memenuhi rawa di sekitar lokasi.
Sebuah bangunan gasebo yang ada di sisi titik semburan rusak parah akibat terkena dampak semburan.Sebuah alat berat juga disiagakan di lokasi untuk mengantispasi kemungkinan terburuk.
Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani mewakili Bupati Panca Wijaya Akbar meninjau ke lokasi minggu petang. Wabup Ardani sedikit kaget melihat dampak dari semburan dari pembangunan sumur bor.
Ardani mengatakan, berdasarkan informasi dari Tim Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Selatan semburan air bercampur lumpur itu diduga akibat adanya gas rawa di lokasi pembangunan sumur bor tersebut.
Pantauan Minggu siang semburan air bercampur lumpur setinggi hingga 25 meter itu menimbulkan lobang berdiameter lebih kurang 10 meter. semburan air bercampur lumpur yangi sudah mereda.
Hanya terlihat sisa lumpur dari semburan dengan ketebalan 80 cm meluas memenuhi rawa di sekitar lokasi. Sebuah bangunan gasebo yang ada di sisi titik semburan rusak parah akibat terkena dampak semburan.
Sebuah alat berat juga disiagakan di lokasi untuk mengantispasi kemungkinan terburuk.
Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani mewakili Bupati Panca Wijaya Akbar meninjau ke lokasi minggu petang. Wabup Ardani sedikit kaget melihat dampak dari semburan dari pembangunan sumur bor.
Ardani mengatakan, berdasarkan informasi dari Tim Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Selatan semburan air bercampur lumpur itu diduga akibat adanya gas rawa di lokasi pembangunan sumur bor tersebut.

“Namun gas itu akan tidak berbahaya karena tidak mengandung racun,’ kata Ardani
Meski demikian sambung Ardani, tim dari BPBD Ogan Ilir dan dari kepolisian terus disiagakan untuk beberapa kedepan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
“Ya setelah berkoordinasi dengan tim dari Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Selatan ternyata di lokasi tersebut sedang ada pembangunan sumur bor progam dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, saat di kedalaman 150 meter ternyata ada gas rawa yang mengakibatkan semburan air bercampur material ke udara. Saat ini pengerjaan itu sudah kita hentikan sementara sambil memantau situasi dan kondisi, kita juga menyiagakan tim dari BPBD Ogan Ilir untuk memantau situasi lebih lanjut,’ kata Ardani. (“)