Puluhan Siswa SDN 6 Pemilutan Barat Kunjungi Museum Balaputra Dewa

Memsnfaatkan Field Trip

 

INDRALAYA, SuaraSumselNews | DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ogan Ilir (OI) komitmen cerdaskan semua absk didik di Bumi Caram Seguguk melalui program field trip. Dan kegiatan ini diluncurkan Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar. Dan memberi kesempatan pelajar bisa bermain sambil belajar di luar kelas.

Terksit hal itu, telah dirasakan puluhan siswa SDN 6 Pemulutan Barat yang berkesempatan mengunjungi Museum Balaputra Dewa. Ya tentunya
dengan bangga para siswa ( pelajar) kunjingi museum yang berlokasi di Km 5,5 Jalan Srijaya, Kecamatan Alang Alang Lebar, Palembang.

Kepala Disdikbud Ogan Ilir, Sayadi mengatakan, Museum Balaputra Dewa menampilkan sejarah dan tradisi Provinsi Sumatera Selatan.

“Museum Balaputra Dewa menyimpan banyak jenis koleksi dengan ribuan benda sejarah. Anak-anak bisa belajar di situ,” kata Sayadi, Senin kensrin (2/10).

Pada bagian belakang bangunan ruang pamer museum, terdapat rumah limas yang merupakan bangunan tempat tinggal khas masyarakat kota Palembang yang terbuat dari kayu.

Rumah limas yang berusia lebih dari 200 tahun masih terlihat berdiri kokoh di kawasan Museum Balaputra Dewa.

“Rumah limas yang ada di Museum Balaputra Dewa diperkirakan dibuat pada tahun 1830. Pelajar perlu tahu tentang sejarah tersebut dan kesempatan itu ada lewat field trip,” jelas Sayadi.

Para siswa SDN 6 Pemulutan Barat diajak berkeliling menuju ruangan pameran koleksi megalit yang menggambarkan kegiatan masyarakat Sumatera Selatan yang dipusatkan di dataran tinggi Pagaralam.

Pada ruangan pamer bagian Sriwijaya, berisi barang-barang yang berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu Buddha yang berpusat di Kota Palembang.

Tentunya, anak-anak dapat melihat beberapa artefak. Seperti kerajinan gerabah, manik-manik, logam benda cor dan prasasti.

“Dan sebagian besar prasasti zaman Sriwijaya yang ada di musem tersebut adalah replika. Yang asli ada yang ditempatkan di Museum Nasional di Jakarta dan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya Palembang,” terang Sayadi.

“Semoga para siswa dapat mendapat ilmu dengan cara yang menyenangkan. Field trip ini juga diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar sejarah dan kebudayaan lokal Sumatera Selatan,” tutur Sayadi dengan bersahaja itu. (*)