Disdikbud Ogan Ilir Minta Siswa PAUD/TK,SD, SMP Gunakan Masker

Juga Perubahan Jadwal Belajar

 

INDRALAYA, SuaraSumselNews | PEMERINTAH Kabupaten (Prmkab) Ogan Ilir mengeluarkan Surat Edaran (SE) trntsng perubahan jadwal kegiatan belajar-mengajar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ogan Ilir dua hari yang lalu.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten Ogan Ilir mencapai level kuning yang berarti kualitas udara tidak sehat.

Makanya, Kepala Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir Sayadi, mengimbau seluruh para pelajar khususnya PAUD, TK, SD dan SMP untuk menjaga kesehatan selama kegiatan belajar/mengajar dan harus memakai masker.

Ia juga menjelaskan, proses kegiatan belajar-mengajar dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai dan jam pelajaran juga dikurangi 10 menit.

“Kalau misalnya setiap mata pelajaran itu 45 menit maka dikurangi 10 menit menjadi 35 menit,” jelas Sayadi kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa kemarin.

Bahea kebijakan ini pun mulai diberlakukan sejak Senin kemarin (02/10) hingga waktu yang belum ditentukan.
Sedangkan untuk kegiatan belajar di luar kelas seperti olahraga, ekstrakurikuler, upacara serta kegiatan lainnya untuk sementara waktu ditiadakan.

Sayadi juga instruksikan,.kepada seluruh satuan pendidikan dapat memfasilitasi masker untuk siswa-siswi dan tenaga pendidik, serta berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat untuk bantuan masker.

“Saya tegaskan, agar seluruh satuan pendidikan juga diminta agar memastikan siswa memakai masker selama di dalam maupun di luar ruangan belajar,” katanya.

“Ketentuan yang tertuang dalam surat edaran tersebut berlaku mulai kemarin dan akan dievaluasi sesuai dengan perkembangan serta situasi kabut asap di wilayah Kabupaten Ogan Ilir,” imbuhnya.

Pemkab Ogan Ilir disebut Sayadi, punya alasan tak menerapkan kegiatan belajar secara daring, karna berdasarkan hasil musyawarah tak semua pelajar di Ogan Ilir memiliki ponsel pintar.

Kemudian, Pemkab Ogan Ilir mengkhawatirkan anak lebih sering main di luar jika belajar daring diterapkan.

“Jadi nanti ujungnya main di luar rumah juga dan terpapar asap. Alhamdulillah hasil pantauan kita sejauh ini tidak ada anak anak didik kita terkena ISPA,” tandas Sayadi. (gus)