PALEMBANG, SuaraSumselNews | Yang paling dibutuhkan sekarang dalam dunia teater khususnya di Palembang adalah seorang Aktor. Diharapkan aktor dalam melakukan dan menguatkan latihan dasar sebelum melakukan aksi atau pertunjukan, hal ini disampaikan Amir Hamzah Arga sebagai narasumber dalam bincang santai mengenai seni teather, yang digagas oleh Komite Teater Dewan Kesenian Palembang (DKP), di Guns Cafe, Selasa (11/2/2020).
Sekarang ini latihan dasar itu diungkapkan Amir, hampir tidak dilakukan lagi oleh seorang aktor, mereka akan datang ketika ada sebuah naskah, mereka langsung latihan, menghafal naskah dan mereka mau mementaskannya, sementara teknik dasar itu belum di lakukan.
“Seperti teknik pernafasan supaya vokal lebih baik, supaya stamina lebih baik,” terangnya.
Sekarang yang dilihat mereka melakukan pementasan itu umumnya secara instan untuk cepat tampil, seolah kejar tayang, terkadang untuk pementasan durasi 1 jam mereka latihan hanya sebulan bahkan ada yang setengah bulan. Memang jalan pementasan itu, tapi kalau kita menikmatinya secara ilmu theater belum dapat, karena kekuatan peran seorang aktor itu sebagian besar itu belum mereka miliki.
Dirinya berharap Aktor atau pelaku seni teather sering – sering melakukan latihan dasar, dan tentunya untuk DKP juga sering juga menggelar workshop seperti ini, terutama untuk adek – adek atau kawan – kawan yang ingin bergelut dengan dunia teather bukan hanya untuk menjadi pemain.
“Karena dalam dunia teater itu bukan hanya saja melahirkan seorang aktor tapi juga bisa menjadi penata artistik, penata cahaya kostum, make up, sutradara bahkan menjadi produser dan lainnya,” ucap Amir.
Sementara itu, Conie Sema dari Teater Potlot yang hadir sebagai narasumber dalam bincang santai itu juga, mengatakan DKP dengan struktur pengurus baru, mulai menghidupkan lagi seni teater dan hari ini komite teater DKP mementaskan beberapa paket acara seperti bincang teater kemudian pertunjukan teater, kemudian orasi.
Workshop dalam satu hari full dan marathon ini dilaksanakan diruang publik bukan, diruang terbuka, bukan sebuah gedung pertunjukan, bukan juga sebuah gedung kesenian, jadi yang bisa kita pahami bahwa ada satu ruang alternatif yang dibuat karena kondisi ruang kesenian yang tidak ada saat ini.
“Artinya kedepan perlu dipikirkan bahwa ada ruang ada karya, kalau ada karya ada ruang yang bisa di presentasikan,” urai Conie.
Kemudian, lanjut Conie dari hasil bincang santai tadi, bahwa pelajar sangat antusias terhadap bagaimana mereka belajar teater secara teknis, mulai latihan dasar olah tubuh olah vokal dan lainnya.
Conie berharap setelah acara ini, kedepannya mungkin entah itu tahun depan DKP dari komite teaternya, bisa membuat suatu event – event dikalangan pelajar dan mahasiswa yang lebih permanen, semisal membuat liga teater pelajar dan mahasiswa, jadi ada festival – festival untuk merangsang mereka untuk menyiapkan suatu pertunjukan yang akan difestivalkan.
“Nah spirit – spirit teater itu yang harapkan kedepan sampai ke pelajar – pelajar sehingga ada minat baru anak – anak untuk mengembangkan teather di Palembang dan Sumsel umumnya,” jelasnya.
Ketua Komite teaher DKP Hasan M.Sn, menjelaskan bahwa kegiatan Komite Teater ini adalah rangkaian dari Pekan Seni yang digelar oleh DKP, ada 3 item sekaligus yang digelar hari ini, yakni Bincang Teater, Apresiasi dan Pementasan Teater dengan naskah Endgame karya Samuel Beckett, serta juga menggelar workshop tentang olah dasar vokal dan olah dasar tubuh.
“Artinya aktor itu harus mempunyai tubuh yang prima dan vokal yang Bagus agar keaktorannya bisa tercapai,” jelas Hasan.
Hasan mengatakan, dari bincang teater tadi kita mengajak kaula muda kawan – kawan muda, yang lagi giat terhadap teater, karena teater itu tidak hanya sebatas latihan, tapi juga butuh ruang diskusi untuk membicarakan teater pelajar atau teater mahasiswa arahnya nanti kemana dan event – event seperti itu melalui DKP bisa wujudkan.
“Tadi banyak yang menanyakan masalah teknis, dan kedepannya nanti kita tidak akan bicara tekhis saja, melainkan tentang ide dan gagasan teater Palembang ini,” jelasnya.
Untuk Peserta sendiri, Hasan mengaku kaget, antusias peserta ternyata banyak, dari data DKP ada sekitar 150 an yang ikut, tapi nanti ada sekitar 50 an lagi, dan terus bertambah jelang workshop nanti.
“Dari sini nanti kawan – kawan peserta ini punya ide atau gagasan yang bisa kita fasilitasi di DKP, karena DKP ini akan bersinergi membawa semua kawan – kawan penggiat teater,” tutup Hasan.(ril)