Mulus, Ujicoba Heliport Jakabaring

Ujicoba Puma Persiapan Asian Games

Pakai batik Kadispora Sumsel H Akhmad Yusuf Wibowo,  Kadisdhub Sumsel Nelson Firdaus dan TNI AU, Danlanud Kol PNB Easter Hariyanto dan tim. (FOTO: IST/DARMANSYAH)

PALEMBANG, SuaraSumselNews- HELIKOPTER Puma jenis SA330 milik TNI angkatan udara, mendarat mulus saat ujicoba landasan heliport. Landasan tersebut dibangun untuk persiapan Asian Games 2018 yang berlokasi di komplek olahraga Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

Helikopter yang diterbangkan dari pangkalan militer Pekanbaru tersebut, memulai take off untuk ujicoba pendaratan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Jumat kemarin.

Turut serta dalam helikopter ini Danlanud Palembang, Kol PNB Easter Hariyanto, Kadispora Sumsel Ahmad Yusuf Wibowo dan Kadishub Sumsel, Nelson Firdaus. Perjalanan dari pangkalan udara SMB II menuju kawasan JSC sendiri hanya memakan waktu tempuh sekitar 8 -10 menit.

“Tadi kita coba approach dari berbagai arah. Dan tak ada obstacle atau tanpa halangan ketinggian. Sementara untuk kekerasan landasan juga aman. Tadi juga kita sudah cek dua kali landing, toh tak ada kendala,’’ terang Danlanud Palembang, Kolonel Easter Hariyanto kepada SuaraSumselNews, kemarin.

Menurut dia, helikopter ini sendiri sehari-hari ditempatkan di skuadron 8 Atang Sendjaya Bogor. Memang saat ini sengaja kita hadirkan untuk menguji kelayakan heliport di kawasan JSC ini.

“Ujicoba heliport JSC juga sengaja mendatangkan helikopter berbadan besar dengan muatan yang berat. Maksudnya, nanti tidak mengalami kendala saat pelaksanaan Asian Games 2018 nanti,’’ ujarnya.

Sementara, Kadispora Sumsel Ahmad Yusuf menyebutkan, meski tergolong sukses dan lancar, namun pihaknya tetap memberikan sejumlah masukan usai sesi uji coba heliport tersebut.

“Ada masukan dari pilot tadi mengenai pohon di depan aquatic yang harus sedikit dipindah. Selain itu juga arah penunjuk angin yang juga penempatannya mesti disesuaikan,’’ tambahnya.

Pria yang juga seorang penerjun payung aktif ini menjelaskan helikopter Puma memang sengaja dihadirkan. Karena hampir sama dengan jenis heli milik Presiden RI yang kemungkinan juga akan digunakan saat pelaksanaan Asian Games mendatang.

Juga, Kadishub Sumsel, Nelson Fridaus menambahkan, heliport ini berbeda dengan helipad. “Kalau helipad hanya untuk pendaratan saja. Sedangkan, heliport ini memiliki berbagai kelengkapan. Misalnya, pemadam kebakaran, penunjuk arah angin serta fasilitas pendukung lainnya,”kilahnya.

Kata Nelson, heliport ini dibangun selama 6 bulan. Pengerjaannya memang sedikit memerlukan pengawasan khusus. Karena lokasi yang digunakan sebelumnya masih rawa-rawa.

Luasnya hanya 30 x 30 meter, kedalamannya 24 meter. Mulai dari pemilihan lokasi dan pembangunan dilaksanakan bersama Kemenhub Pusat. Salah satu fasilitas yang sudah dimiliki heliport JSC adalah sistem HAPI (Helicopter Approach Path Indicator).

Sistem ini sendiri memungkinkan pilot mengetahui kemiringan meluncur yang aman dan akurat pada pendekatan akhir terhadap helipad atau heliport. Pilot dapat dengan mudah menentukan apakah pendekatan mereka terlalu tinggi, terlalu rendah, atau benar pada kemiringan melalui kombinasi lampu merah dan hijau, urainya.

Kedepan, pihaknya akan lakukan evaluasi apakah heliport ini akan dipergunakan pendaratan di malam hari. “Sementara, memang baru dipersiapkan untuk pendaratan siang hari. Namun kita juga sudah mengantipasi bila nantinya akan digunakan pada malam hari.

Kami bersyukur karena di sesi uji coba ini semuanya berjalan dengan baik. Helikopter dengan muatan besar dapat masuk, karena Asian Games nanti kita perkirakan banyak tamu VIP yang kemungkinan menggunakan transportasi seperti itu. (*)

laporan : asri/rel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *