Mosi tak Percaya Disampaikan ke IWO Sumsel
PANGKALAN BALAI, SuaraSumselNews- KETUA Ikatan Wartawan Online (IWO) diberi waktu percobaan lima bulan untuk memimpin organisasi yang menaungi para wartawan online disini.
Hal ini diberi deadline untuk penilaian seberapa aktif organisasi tersebut. Dari sinilah akan dinilai, apakah tetap bisa dipertahankan atau dilakukan pergantian.
Penegasan ini diungkapkan, Ketua IWO Sumsel Sonny Kushardian, saat menerima kedatangan Wakil Ketua IWO Banyuasin, Deni Irawan di sela-sela penyerahan surat mosi tak percaya kepada Ketua IWO Banyuasin
“Ketua IWO di 17 Kabupaten/Kota, kami beri waktu selama lima bulan, untuk memimpin organisasi ini. Maksudnya supaya berkembang dan aktif melaksanakan kegiatan sesuai fungsinya,’’ tegas Soni.
Pastinya, evaluasi akan dilaksanakan di awal Mei, dan disanalah nanti para pimpinan mengambil langkah dan sumbang saran dari rekan-rekan. Semuanya, dijadikan pertimbangan termasuk surat mosi tak percaya terhadap Ketua IWO, Azis Aswar yang di serahkan rekan-rekan dari Banyuasin.
“Memang beberapa laporan sudah kami dengar dari beberapa wartawan, terkait pasifnya kepengurusan IWO Banyuasin. Termasuk sejumlah kabupaten lainnya,’’ jelasnya.
Selain itu, evaluasi mesti dilakukan, demi terciptanya organisasi yang sehat dan mampu naungi anggota. Tujuannya untuk terciptanya hubungan yang harmonis, urai Soni dengan serius.
Sementara, Deni Irawan, menegaskan tindakan ini dilakukan semata-mata membesarkan organisasi. Buktinya dari rekan-rekan yang mengatakan belum ada kegiatan dilaksanakan IWO Banyuasin alias belum nampak.
“Belum ada manfaat yang didapat dari organisasi IWO disini. Apakah tentang pengetahuan ITE yang berkaitan dengan pemberitaan media online. Utamanya, yang menjadi dasar agar tak menabrak hukum,’’ keluhnya.
Sesuai surat mosi tidak percaya yang di setujui hampir seluruh anggota IWO Banyuasin dengan membubuhkan tanda tangan. Diantaranya, Ketua IWO tak memberikan kontribusi positif terhadap organisasi ini.
Juga, kepemimpian, Azis Aswar sebagai ketua tidak berorientasi pada visi yang jelas. Sehingga terkesan mengorbankan kawan jurnalis. Dan hasil investigasi serta laporan beberapa sumber, kami mendapati bahwa ketua ‘berselingkuh dengan bergabung salah satu parpol. Dan hal ini jelas-jelas merusak tatanan etika jurnalis.
Bahwa ketua, hanya menjadikan IWO sebagai wadah mencari proyek. Karena kami tahu yang beliau sering bicarakan selalu persoalan proyek, bukan bagai mana supaya organisasi IWO bisa besar sebagai mana tujuan awal berdirinya organisasi ini.
Bahwa, Azis Aswar tidak memilki jiwa korsa, jika kita boleh kutip dari bahan kesatuan TNI, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Terbukti setiap ada acara beliau tak memberitahu ke anggota, jika IWO ada undangan dan hanya melibatkan orang -orang tertentu.
Juga menggunakan nama lembaga untuk memperoleh keuntungan secara pribadi. Dan tidak adanya i’tikad baik untuk menyelesaikan persoalan ini sesegera mungkin bersama Wakil Ketua, Sekretaris, Ketua bidang dan para anggota.
Dengan landasan tersebut, maka Azis Aswar tak lagi qualified menjabat Ketua IWO yang menaugi wartawan online. Juga dia harus segera minta maaf kepada unsur pengurus dan anggota IWO Banyuasin.
Selanjutnya, serahkan kelanjutan roda organisasi kepada unsur pengurus lainnya atau Sekretaris dan mendesak IWO Sumsel menggelar Kongres Luar Biasa. Dan bila, masih dia pertahankan, semua pengurus dan anggota lainnya akan ambil sikap.
“Demikianlah mosi tak percaya ini kami buat, dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Dan diharapkan, tindaklanjut oleh Ketua IWO Sumsel,’’ pinta Deni dengan serius. (*)