Kampus di Sumsel Bebas Radikalisme

FGD Dialog Bersama Perguruan Tinggi

PALEMBANG, SuaraSumselNews – FOCUS Group Discussion (FGD) adakan dialog dengan tema ‘Dialog dan Dekalarasi Perguruan Tinggi Menolak Radiakalisme dan Terorisme’. Utamanya dilingkungan kampus perguruan tinggi.

Maksudnya dialog tersebut sebagai antisipasi masuknya paham radikalisme dan terorisme. Dan kegiatan dialog ini dilaksanakan di Gedung Lab Terpadu UPGRI Palembang, Senin pagi (30/7).

Inisiator Pemuda NKRI, Akhmad Marzuki mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan guna menindaklanjuti kejadian yang menimpa sejumlah kampus yang terkontaminasi paham radikalisme dan terorisme.

Katanya, kegiatan ini sengaja menyasar pada beberapa kampus perguruan tinggi yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel). Kita bersama para mahasiswa dan kampus untuk menindaklanjuti kejadian beberapa waktu lalu. Hal itu yang pernah terjadi di kampus perguruan tinggi yang ada di Indonesia,’’ jelas Akhmad Marzuki.

“Kita tahu, beberapa waktu lalu ada kampus di Indonesia yang terkontaminasi radikalisme dan terorisme,” jelas Akhmad. Dia berharap, kampus-kampus yang ada di Sumsel, bebas dari paham radikalisme dan terorisme.

“Disini Pemuda NKRI merupakan kumpulan pemuda-pemuda lintas suku, agama dan etnis di Sumatera Selatan yang terdiri dari sejumlah organisasi kemahasiswaan. Makanya, dengan kegiatan ini, bertujuan untuk menjaga kondisi kondusif di Bumi Sriwijaya,’’ harapnya.

Sementara, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) Wilayah II Sumbagsel, Slamet Widodo menegaskan, terpaparnya mahasiswa oleh paham radikalisme, sudah menjadi tugas kami untuk menjaga agar jangan sampai terpengaruh.

“Radikalisme dan terorisme merupakan ajaran sesat  yang bertentangan dengan Pancasila. Dan pada penerimaan mahasiswa baru, di instruksikan untuk mengadakan kegiatan paham anti radikalisme dan terorisme. Maksudnya, agar memiliki wawasan kebangsaan,” terangnya.

Dir Binmas Polda Sumsel, Kombes Pol M Son Ani sebagai nara sumber  itu, menyambut baik kegiatan ini. Dan sangat penting. Makanya, dia meminta kegiatan ini, terus dilakukan bahkan di semua kampus-kampus perguruan tinggi yang ada di Sumsel.

Juga, Waaster Dam II Sriwijaya Letkol Inf Iskandar  menambahkan, radikalisme dan terorisme, merupakan bahaya bagi Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Iskandar menganggap penting bagi pemuda dan mahasiswa untuk paham akan radikalisme, terorisme sehingga tidak mengikutinya.

Sebagai narasumber FGD, Lembaga Layanan Dikti Wilayah II Sumbagsel, Slamet Widodo, Rektor UIN M Sirozi, Rektor Universitas PGRI, Wakil Asisten Teritorial Kodam (Waaster Dam) II Sriwijaya Letkol Inf Iskandar, Dir Binmas Polda Kombes Pol, M Son Ani, Kesbangpol Sumsel, MUI Sumsel.

Sementara dari Forum Pemuda NKRI, terdiri sejumlah organiasi,  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia (PMKRI). Himpunan Mahasiswa PALI (HIMAPALI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Kemudian, Ikatan Pemuda Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU), Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila  (Sapma), melakukan penandatanganan integritas penolakan paham radikalisme dan terorisme. (*)

laporan : m.asri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.