Junaidi Tenaga PHL PU Kota Dapatkan Reward Perbaikan Rumah

PALEMBANG. SuaraSumselNews | Perhatian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang terhadap warga kurang mampu, menjadi kebanggaan masyarakat kota ini.

Menjelang Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-79 tahun 3 Desember 2024 mendatang, Dinas PUPR Kota Palembang memberikan reward kepada Junaidi pekerja harian lepas dinas (PHLD) tersebut di jalan Abi Kusno Cokro Suyoso Lr. Serumpun RT 05 RW 01 Kel. Kemang Agung Kecamatan Kertapati.

Menurut Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak, menjelang Hari Bakti PU ke-79 pihaknya kerap berbagi untuk warga kurang mampu.

“Kebetulan untuk tahun ini jiwa sosial yang kami berlakukan ditujukan ke rumah Pak Junaidi. Beliau merupakan pekerja harian lepas di dinas kami yang terkenal sebagai sosok rajin dan taat beribadah. Rumah beliau yang dihuni saat ini sangat tak layak huni,” ujar Bastari kepada media ini, Selasa (26/11).

Junaidi, katanya, sudah 32 tahun memimpikan rumah yang pantas dihuni. “Namun selama 32 tahun itu, Pak Junaidi dan keluarganya memendam kesabaran yang luar biasa. Saya kagum dengan sikap sabar mereka,” ucap Bastari.

Sebenarnya, dalam melaksanakan kepedulian terhadap masyarakat, kata Bastari, pihaknya tidak tebang pilih. Sebab, bakti sosial yang dilakukan itu memang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu. Bahkan ditujukan bagi pembongkaran dan membangun kembali rumah mereka agar benar-benar layak dihuni khusunya keluarga besar Dinas PUPR Kota Palembang.

“Kebetulan tahun ini bakti sosial itu kami tujukan ke rumah keluarga Pak Junaidi dengan 6 orang putra putri yang masih sekolah. Saya senang melihat beliau dan keluarganya bisa menempati rumah baru yang sebelumnya kita bongkar terlebih dahulu,” jelasnya.

Semoga apa yang sudah dilakukan Dinas PUPR Kota Palembang untuk memperbaiki rumah yang tak layak huni bisa bermanfaat bagi yang bersangkutan.

Sementara itu pekerja harian lepas (PHL) Dinas PUPR Kota Palembang, Junaidi merasa haru dan bangga atas kehormatan yang diberikan institusinya.

“Sudah tiga puluh tahun lebih rumah yang saya tunggu perlu perbaikan. Terus terang, kami sangat bersabar selama bernaung di rumah tak layak huni ini. Alhamdulillah, hari ini kami mendapat kehormatan atas pembongkaran dan pembangunan kembali rumah ini,” jelas Junaidi dengan air mata menitik ke pipinya.

Ia benar-benar terharu ketika terpilih sebagai pekerja yang mendapat kesempatan bedah rumah. “Alhamdulillah ya Allah. Semoga berkah dan saya akan lebih bersemangat lagi untuk melaksanakan tugas sehari-hari,” tukas Junaidi, menutup perbincangan. (*)

laporan ; anto narasoma