Honorer Tolak Tes CPNS

LUBUKLINGGAU, SuaraSumselNews- SEDIKITNYA ratusan honorer K-2 di jajaran Pemkot Lubuklinggau tolak ikut tes CPNS jalur umum. Pasalnya mereka ingin diprioritaskan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal itu terungkap saat 142 honorer K-2 yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kota Lubuklinggau mengadakan silaturahmi dirumah dinas Wali Kota Lubuklingau. Selasa kemarin malam (27/12)

Silaturahmi ini dihadiri Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, anggota DPRD Lubuklinggau dari Komisi I, Khoirul Umri, Sekda, Kepala Disdik, Ketua PGRI Sumsel, Ketua PGRI Kota Lubuklinggau, Koordinator FHK2I Sumsel dan ratusan Honorer yang tergabung dalam kategori 2 (K-2).

Ketua FHK2I, Jaka Sanjaya dalam laporannya, jumlah honorer K-2 Lubuklinggau sebanyak 173 orang. Sementara yang sudah tergabung di forum ini berjumlah 142 orang. Forum ini dibentuk sebagai wadah honorer  K-2 untuk berkumpul dan bernaung. Tujuannya, memperjuangkan nasib untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sekali lagi kami sampaikan harapan, mohon agar yang kami cita-citakan mampu terwujud menjadi PNS. ‘’Kami minta pencerahan dan solusi konkritnya dari Wali Kota dan stakeholder terkait yang membidanginya,” ujar Jaka.

Kata Jaka, selain meminta solusi konkrit, juga meminta Wali Kota untuk menandatangani surat dukungan perjuangkan honorer K-2 ini menjadi PNS kedepannya.

Sementara, Ahmad Zulinto, Ketua PGRI Sumsel menambahkan, honorer K-2 ini layak kita perjuangkan. Harapannya apabila ada pembukaan tes CPNS, jangan dibuka melalui jalur umum. Toh sebaiknya prioritaskan pengangkatan honorer terlebih dahulu, pintanya.

Kita miliki Wali Kota yang energik dalam mensupport perjuangan honorer. Hal itu terbukti dengan perannya yang sangat besar. Buktinya, penandatanganan surat dukungan terhadap perjuangan honorer K-2,” kilahnya.

Sementara, Nanan sapaan akrab Wali Kota mengajak agar harus bersabar. Karena ada info kedepannya akan ada tes CPNS yang insya allah akan kita perjuangkan honorer K-2 menjadi prioritas penerimaan tes tersebut. ‘’Namun, bahasanya bukan jalur umum, tapi tes khusus  honorer K-2,’’ ujar Nanan.

Tambahnya, ringankan beban honorer, Pemkot Lubuklinggau menganggarkan Rp 1,8 miliar di tahun 2018 untuk insentif guru dan Rp 5 miliar pembangunan gedung guru. (*)

 

liputan : marzuki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *