Digitalisasi Pertanian OKI

Tarik Minat Milenial Turun ke Sawah

 

KAYUAGUNG, SuaraSumselNews | KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menjadikan Ogan Komering Ilir (OKI) sebagai percontohan pengembangan pertanian modern. Dan berbasis korporasi melalui pembangunan Warehouse Unit Pengelolaan Jasa Alsintan (UPJA).

Selain meningkatkan produksi, upaya ini juga untuk menarik minat milenial untuk bertani. “Perlu dukungan mekanisasi pertanian untuk mengubah pola mindset petani dari tradisional ke modern. Juga menarik minat generasi muda guna peningkatan produktivitas” kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, di Lempuing Jaya Jum’at, (18/10).

Menurut dia telah membangun proyek percontohan pengembangan pertanian modern di lima lokasi se Indonesia. Diantsranya, Tuban, Sukoharjo, Konawe Selatan, Barito Kuala dan Ogan Komering Ilir.

Proyek ini menurut Sarwo untuk mengurangi penyusutan jumlah tenaga kerja petani. Penyebabnya lantaran petani muda enggan turun ke sawah. Terlebih lagi, upah buruh tani yang masih rendah.

“Oleh karena itu, keberadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang modern bakal mampu menarik petani muda. Tak hanya menarik minat saja, Alsintan yang modern juga mampu menekan biaya produksi,” ujarnya.

Sarwo Edhy menjelaskan hingga saat ini sudah lebih dari 400 ribu unit alsintan yang didistribusikan pemerintah. Jumlah ini bahkan meningkat 500 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

“Bantuan alsintan ini terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Modernisasi dilakukan sebagai persiapan menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0,” kata dia.

Ditambahkan, mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) juga sudah di digitalisasi. Salah satu contohnya ialah traktor roda empat yang dapat dikendalikan dengan remote control.

“Di Jawa, sudah banyak petani yang mengoperasikan alsintan dengan remote control. Tidak harus turun ke sawah, millenial cukup gunakan gawai,” kata Sarwo Edhy.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Iskandar, SE menyambut baik upaya ini. Dia juga mendorong digitalisasi pertanian untuk menarik minat milenial terjung ke bidang pertanian.

Di era revolusi industri jilid 4 (4.0) menurut dia, anak muda cendrung lebih tertarik kepada teknologi.
“Untuk itu kami mendukung upaya Kementan mengembangkan pertanian modern agar anak muda kita tertarik turun ke sawah, bertani cukup dengan remote control, ” ujar Iskandar.

Bupati Iskandar juga berkomitmen untuk memperluas layanan warehouse tidak hanya bagi petani di OKI juga di Sumatera Selatan.(*)

laporan : deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *