Anggota TNI Tewas Diinjak Gajah

BKSD Turunkan Tim Atasi Konflik

PALEMBANG, SuaraSumselNews |
SERSAN Satu (Sertu) Iskandar, anggota TNI dari Kodim 0402 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel, menghembuskan nafas terakhir usai diinjak seekor gajah (liar) karena mengamuk.

Kejadian itu terjadi di perkebunan warga di Dusun Belanti, Desa Banyubiru Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu (4/3).

Komandan Kodim 0402 Ogan Komering Ilir, Letkol Czi Zamroni saat dihubungi media ini mengatakan, mereka awalnya mendapat laporan dari warga sekitar pukul 08.00 WIB. Laporan itu mengatakan ada kawanan gajah masuk ke pemukiman warga tak jauh dari perkebunan.

Usai menerima laporan, dua anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa), yakni Serma Sugiarto dan Sertu Iskandar langsung terjun ke lokasi untuk membantu warga. Sebab, saat itu ada dua warga yang sudah terluka di bagian kepala, akibat terlibat konflik dengan gajah.

“Ketika anggota kita membantu warga, tiba-tiba satu ekor gajah datang mengejar. Sertu Iskandar waktu itu terjatuh, ia terinjak dan langsung tewas di lokasi,” kata Zamroni. Serma Sugiarto berhasil selamat dalam insiden. Sementara, dua orang warga mengalami luka-luka di bagian kepala.

Menurut Zamroni, dua orang bawahannya mencoba mengusir kawanan gajah yang masuk ke pemukiman warga dengan menggunakan kayu dan alat tradisional.
Kedua anggota TNI kami melakukan upaya tanpa menggunakan senjata.

“Jenazah almarhum masih diurus di Puskesmas setempat dan akan di bawa ke Palembang, karena almarhum berdomisili di Kabupaten Banyuasin,” ucap Zamroni sambil mengusap air mata.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman Suhefti Hasibuan saat dikonfirmasi menjelaskan, mereka telah mengirimkan tim untuk mengatasi konflik.

Menurut Genman, ada sekitar 120 ekor gajah di lokasi tersebut. Sebab, lokasi itu merupakan wilayah jelajah kawanan gajah. “Ini gajah liar, kawanan mereka biasanya bisa sampai 50 ekor,” tulis Genman melalui pesan singkat.

Genman mengungkapkan, tim masih berada di lapangan untuk memantau lokasi kawanan gajah liar. Nanti, gajah liar tersebut akan dievakuasi dengan cara digiring.

“Penggiringan bisa menggunakan gajah atau tidak menggunakan gajah. Kalau tidak menggunakan gajah, biasanya kita membuat bunyi-bunyian,” kata Genman.

Masih kata dia, tim sudah berada di lokasi untuk menggiring gajah-gajah itu keluar dari pemukiman. Warga diminta tetap waspada jika sewaktu-waktu kejadian itu kembali terulang.

“Segera melapor kepada petugas jika ada serangan gajah liar, lindungi diri.
Kami sedang berupaya agar supaya gajah-gajah itu kembali ke hutan,” pungkasnya. (*)

laporan : adeni andriadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *