PALEMBANG. SuaraSumselNews – DALAM waktu lima tahun terahir ini produksi beras di Provinsi Sumatera Selatan terus meningkat, dari 2,7 juta ton hingga ditargetkan mencapai 3,5 juta ton gabah kering giling pada 2025.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, pencapaian target itu terjadi ditengah keterbatasan infrastruktur di Sumsel, terutama irgias.
Makanya, ia berharap menjadi perhatian pemerintah pusat agar produksi beras Sumsel terus meningkat dan bisa menjadi penopang pangan nomor satu khususnya beras di luar Jawa.
“Sumsel kini berada di peringkat kelima nasional dalam hal produksi padi. Kita bersyukur, meskipun banyak tantangan, produktivitas padi kita meningkat signifikan dan ini tentu berkontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional,” kata Deru.
Gubernur Herman Deru menyebutkan keterbatasan jaringan irigasi dan infrastruktur jalan hingga kini menjadi tantangan utama dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Dari total lebih dari 500 ribu hektare lahan sawah di Sumsel, hanya sekitar 100 ribu hektare yang telah memiliki jaringan irigasi teknis. Sisanya masih sangat bergantung pada curah hujan, yang berisiko terhadap produktivitas pertanian.
Kondisi infrastruktur jalan yang belum merata, terutama di kawasan sentra pertanian sejumlah kabupaten, turut menjadi hambatan dalam distribusi hasil panen serta akses petani terhadap sarana produksi.
“Kalau kita bicara ketahanan pangan, tidak cukup hanya cetak sawah atau menambah produktivitas. Kita harus perhatikan sarana hulu dan hilirnya. Hulu itu irigasi dan pupuk, hilirnya adalah jalan, pelabuhan, dan juga stabilitas harga,” katanya.
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Saan Mustopa mengatakan pembangunan infrastruktur pendukung, termasuk bendungan sebagai sumber irigasi primer, jalan penghubung, dan pelabuhan.
“Soal bendungan dan irigasi primer sangat penting, karena ini akan berdampak langsung pada luas tanam dan produksi. Infrastruktur ini saling terhubung dan menentukan keberhasilan ketahanan pangan nasional,” ujarnya. (an)