INDRALAYA, SuaraSumselNews – Bertempat di Masjid Agung An Nur Pemkab Ogan Ilir (OI), Kamis (16/10) dilaksanakan kegiatan Penguatan dan Pembinaan Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim (MT) tingkat Kabupaten Ogan Ilir oleh Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Ogan Ilir dengan Tema Sinergi dan Kolaborasi Majelis Taklim dalam Mewujudkan Masyarakat yang Religius dan Harmonis.
Kepala Kantor Kemenag Ogan Ilir H. Wahidin, S.Sos.I.,M.Si. membuka kegiatan dan sekaligus sebagai narasumber utama. Dia katakan Kakan Kemenag Ogan Ilir, kegiatan MT disini harus senantiasa hadir di masyarakat.
Sebagaimana tema yaitu bahwa para pelaku MT harus senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan masyarakat yang religius dan harmonis.
Lebih jauh Kakan Kemenag ini juga berharap para Penyuluh Agama dalam naungan Kemenag Ogan Ilir agar lebih proaktif dan produktif melakukan penyuluhan agama dalam lingkungan wilayah kerja masing2. Penyuluh Agama Kemenag Ogan Ilir merupakan kelengkapan kerja Kemenag yang kini telah ada yang berstatus PPPK penuh dan PPPK paruh waktu, sehingga tidak lagi disebut Penyuluh Agama Honorer (PAH).
Oleh karena itu perannya sudah tidak lagi hanya sekedar mencatatkan nama, membuat laporan fiktip dan setiap bulan menerima gaji. Selain nara sumber utama, juga ada beberapa nara sumber lain yaitu Muhammad Hanafi, Herwansyah dan beberapa petugas Kemenag Ogan Ilir.
Kegiatan diikuti 30 orang peserta dari beberapa perkumpulan MT dalam wilayah Ogan Ilir, didominasi ibu2 MT, 41 orang Penyuluh Agama Kemenag Ogan Ilir dan beberapa peserta lainnya, berjumlah 84 peserta.
Turut hadir, Kasubbag TU Kemenag Ogan Ilir Periyanto, M.Pd, Kasi Bimas Islam Kemenag Ogan Ilir, H Susanto, Kasi Pakis Kemang Ogan Ilir Burhan dan Ketua serta Pengurus Masjid Agung An Nur Pemkab Ogan Ilir.
Terpisah terkait arahan Kemenag Ogan Ilir agar para petugas Penyuluh Agama Kemenag yang resmi diangkat sebagai tenaga PPPK penuh dan paruh waktu, masyarakat sangat berharap peran petugas dilapangan tidak lagi bersifat serimonial, dengan hanya membuat laporan piktif, dengan kata lain jangan setiap bulan hanya menikmati gaji tanpa ada kegiatan penyuluh.
Para penyuluh harus berani tampil sebagai seorang pendakwah dimasyarakat, tampil dengan berbagai program guna mencerdaskan umat. Kegiatan berjalan lancar, barokah dan khidmad. (gus)




