Sumsel Pemilik Lahan Terluas di Indonesia

PALEMBANG, SuaraSumselNews |  Program kementerian pertanian saat ini yang sudah terlihat di Sumatera Selatan seperti Orsus dimulai tahun 2015, Siwab, Bekerja, Bedah kemiskinan rakyat sejahtera, selamatkan lahan rawa (Serasi), akan terus berlanjut sampai tahun 2019, hal ini disampaikan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Haris Syahbuddin diruang kerjanya, Kamis (27/12).

Menurutnya, posisi Sumsel sebagai pemilik lahan rawa terluas di Indonesia. Lahan sawah yang berasal dari rawa sudah mencapai 350 ribu hektar.

“Ini suatu kesempatan yang sangat baik untuk Sumsel membangun lahan rawa, kebetulan Pak menteri sangat tertarik dan ide pemikiran datang dari Sumsel, gimana mengelola rawa melalui tim Folder dan pompanisasi air yang keluar masuk bisa dikembangkan. Ada 250 ribu hektar di Indonesia separuhnya ada di Sumsel, menurut saya ini kegiatan yang cukup besar di sektor pertanian untuk Sumsel,” bebernya.

Ungkap Haris, dirawa sendiri IP masih diangka 1,3 jadi para petani menanam hanya 1 kali terus sepertiga lahan baku ditanam dua kali.

“Dengan program Serasi tanam bisa capai dua kali karena air bisa keluar masuk dan komoditi bisa padi, jagung dan lainnya, contoh di kawasan Tanjung Lago Banyuasin bisa menanam jagung mencapai 15 ribu hektar ditanam saat musim kering,” ucapnya.

Sementara untuk komoditi holtikultura perkebunan, seperti Pagaralam, kopinya terkenal sampai ke new York, Dubai, Tokyo, Uni Soviet, Rusia dan lainnya, karena Sumsel menyimpan potensi alam yang memang luar biasa, nantinya akan membuat program kampung kopi dan akan dikembangkan dengan target 150 hektar.

“Seiring perjalanan dan waktu sesuai arahan Presiden RI terkait persoalan SDM, penguatan nilai tambah ekspor dan rupiah menjadi salah satu target semua. BPTP ada tugas dari Pak Menteri saat ini sedang diusulkan ke Menpan RB yaitu pendampingan penerapan teknologi Pasifik lokasi mendukung program strategis menteri pertanian itu tugas baru BPTP yang sangat berat, Nanti akan ada penguatan SDM sebagai Garda terdepan BPTP,” ujarnya.

Harapnya, untuk peningkatan produksi target 2019 padi dan jagung bisa mencapai 60 ribu ton untuk sekali panen. Hal ini memang perhitungan yang sangat cermat dari dinas pertanian dan holtikultura Sumsel

“Kendala rawa terutama masalah lahan yang sub optimal yaitu lahan memang bermasalah dari sisi unsur hara yang sangat minim karena banyak mengandung zat besi.Untuk penanganan sendiri, tata cara sistem air satu arah di cuci dan dibawah keluar dari lahan, menggunakan bio tara atau kapur pertanian,” tandasnya.

Liputan : Yulie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.