SMAN 13 Palembang Adakan PTM Terbatas, Utama Mata Pelajaran Bersifat Etsak

PALEMBANG, SuaraSumselNews | KEGIATAN Pertemuan Tatap Muka (PTM) di SMAN 13 Palembang dilaksanakan mulai 30 Agustus 2021. Setelah hampir 1,5 tahun peserta didik melaksanakan belajar melalui daring dari rumah. Hari ini mereka dapat melakukan interaksi langsung dengan gurunya di sekolah.

Meski dalam pelaksanaannya masih harus pembatasan jumlah peserta didik yang berada di kelas. Namun dengan pembagian kelompok dalam satu kelas membuat kegiatan belajar tetap terlaksana dengan protokol kesehatan ketat. Kegiatan PTM ini tidak hanya terlaksana di SMAN 13 Palembang, namun di seluruh Indonesia yang wilayah sekolahnya sudah diijinkan melakukan kegiatan PTM disekolah. 

Kepala Sekolah SMAN13 Palemang, M Ridwan Nawawi mengatakan, hari ini sudah hari kedua kegiatan  PTM berlangsung. Dan sesuai aturan pemerintah 25 persen siswa sudah bisa melaksanakan PTM. Tetapi karena banyaknya permintaan siswa untuk bersekolah maka 50 persen siswa yang belajar tetap dengan prokes yang ketat.

Banyak wali murid yang menanyakan untuk secepatnya melaksanakam PTM. Karena anak kesusahan dalam menerima ilmu pengetahuan, katanya kepada media ini, Selasa (31/8).

Dijelaskan Ridwan , kalau untuk mata pelajaran yang bersifat eksak seperti bahasa Indonesia itu bisa dilakukan melalui zoom. Tetapi pelajaran non eksak seperti matematika, fisika dan kimia itu tidak bisa memalui zoom
Bjarenav siswa akan kesusahan. Mereka yang belajar non eksak secara langsung saja belum tentu bisa memahami. Apalagi melalui zoom.

Selain itu pihaknya mempersiapkan diri yang matang, hingga PTM mulai di izinkan oleh pemerintah. Persiapan demi persiapan dilakukan seperti penyemprotan lingkungan sekolah, menyediakan sarana yang diperlukan, tempt cuci tanggan, persedian masker untuk siswa yang lupa membawa masker. Pengukuran suhu tubuh dan yang terpenting izin dari orang tua.

Semuanya sudah kita persiapan dari awal, sekarang kita hanya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah untuk melaksanakan PTM secara keseluruhan.

Sementara itu, untuk waktu pembelajaran hanya 30 menit saja per satu mata pelajaran. Dan sesi belajar siswa dibagi menjadi 2, dan menerapkan urutan absen. Dari keselurahan siswa didalam kelas dibagi menjadi 2 sesi. Jika sesi pertama tatap muka maka sesi kedua itu tetap daring,” ujarnya.

Ridwan menambahkan bahwa PTM sangat penting apalagi menyikapi permintaan orang tua siswa yang menyangkut kelas 12 yang sebentar lagi harus berada diperguruan tinggi. Jika mereka tidak siap berada dalam lingkungan maka akan strez. Maka dari itu, kita lakukan konsultasi mata pelajaran untuk siswa, ” tegasnya. (*)
liputan ; winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.