Santri tak Boleh Jadi Indentitas Kesukuan yang Statis

PALEMBANG, SuaraSumselNews | KETUA Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf  mengatakan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ini patut disyukuri dan dibanggakan. Namun kebanggaan atas jasa besar para pendahulu tidak  boleh membuat santri menuntut hak atas jasa pendahulu. 

Sebaliknya sebagai generasi penerus, para santri hendaknya bisa mempersembahkan jasa yang mulia kepada bangsa dan negara. 

” Santri tidak boleh jadi identitas kesukuan yang statis. Jadi kelompok yang eksklusif yang berpikir untuk diri sendiri saja. Tidak  boleh jadi kelompok yang hanya bisa menuntut. Santri harus menjadi kader dinamis yang terus bergerak melayani dan persembahkan yanf terbaik bagi bangsa dan negara yang kita cintai,” pungkasnya. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Pangdam II Sriwijaya diwakili Kalak Bintal Kodam II Sriwijaya Letkol Inf. Mujari, Kapolda Sumsel diwakili Kasubdit Intelkam 3 Polda Sumsel AKBP Sobirin,  Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel, K.H. Mal’an Abdulah, Wakil Ketua PWNU Sumsel Ahmad Syaifudin Zubir, dan Wakil Rais Surya, K.H. Mardi Abdullah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.