Roadshow Bus Antikorupsi KPK Kini Sambangi Kota Prabumulih

PRABUMULIH, SuaraSumselNews | ROADSHOW Bus Antikorupsi 2022 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Kota Palembang berlanjut ke Kota Prabumulih, Selasa (13/9) hingga Rabu (14/9).

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan, tema Roadshow Bus Antikorupsi KPK 2022 di Kota Prabumulih adalah Mandiri. Kota tersebut merupakan kota kedua yang disambangi Bus Jelajah Negeri Antikorupsi 2022 dari sembilan kota yang direncanakan.

“Di kota Palembang kemarin, tema Roadshow Bus Antikorupsi adalah Jujur. Di Prabumulih ini temanya Mandiri,” ujar Wawan di depan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih, Selasa (13/9).

“Tema ini diambil dari sembilan nilai anti korupsi yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras yang disingkat Jumat Bersepeda KK. Nilai-nilai ini yang dibawa KPK dalam bus untuk disampaikan pada masyarakat,” terangnya.

Wawan menjelaskan, selama ini masyarakat menilai KPK bekerja dari berita penangkapan dan penetapan tersangka korupsi. Padahal, menurut UU 19/2019 Tentang KPK, mengamanatkan tugas KPK yang bertambah menjadi enam, yaitu pencegahan, koordinasi, supervisi, monitoring, penindakan dan eksekusi.

Dari sisi penindakan, lanjutnya, sejak berdiri dari tahun 2004 hingga 2021, sebanyak 1.462 orang ditangkap KPK terkait tindak pidana korupsi. Semakin lama, modus korupsi yang terjadi pun semakin masuk dalam lingkaran terkecil masyarakat, yaitu keluarga.

“Ada seorang bapak melibatkan anaknya bersama-sama melakukan dan menyembunyikan hasil korupsi. Ada suami yang melibatkan istri-istrinya, mereka berkolaborasi. Bahkan sekarang sudah melibatkan supirnya, asisten pribadinya,” kata Wawan.

Melihat fenomena itu, KPK menilai perlu pendekatan lebih jauh melibatkan masyarakat hingga pada lingkungan terkecil yaitu keluarga. Upaya pemberantasan korupsi juga harus melibatkan semua lapisan usia dalam upaya pemberantasan korupsi.

Strategi itu dikenal sebagai Trisula Antikorupsi, yaitu strategi pendidikan yang melibatkan masyarakat usia dini hingga usia lanjut, strategi pencegahan yang menekankan perbaikan sistem untuk mencegah potensi terjadinya praktek korupsi dan terakhir strategi penindakan dilakukan sebagai efek jera.

Selain itu, Wawan memaparkan, Roadshow Bus Antikorupsi merupakan bagian dari strategi pertama, yaitu strategi pendidikan dan mengajak masyarakat berkontribusi pada pemberantasa korupsi.

“Masyarakat perlu terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia karena dampak korupsi sangat merugikan masyarakat,” jelasnya

Pembukaan Roadshow Bus Antikorupsi KPK 2022 di Prabumulih yang berpusat di Taman Kota Prabujaya juga dihadiri Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya.

Saat membuka acara, Ridho menyinggung capaian nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) Kota Prabumulih yang tertinggi di Sumsel dari 17 kabupaten/kota.

Selain membenahi administrasi, Ridho mengaku juga berupaya menghilangkan sejumlah kebiasaan salah yang telah dibiasakan selama ini.

“Upaya pembenahan ini diganjar dengan reward MCP yang cukup membanggakan. Saya imbau juga kepada masyarakat Prabumulih agar ikut kegiatan di Bus KPK, karena banyak hal-hal yang selama ini kita anggap bukan korupsi ternyata bagian dari korupsi,” katanya.

Selama dua hari ini, Roadshow Bus Antikorupsi 2022 diselenggarakan dengan serangkaian kegiatan secara paralel, di antaranya pameran pelayanan publik, edukasi antikorupsi bagi pelajar TK/PAUD hingga mahasiswa, serta sertunjukan film, seni mudik dan budaya.

Upaya penanaman nilai antikorupsi melalui sosialisasi juga akan diberikan kepada tenaga pendidik, legislator daerah hingga para pelaku usaha di Kota Prabumulih.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *