Restorasi Sekanak dari Jerambah Karang ke PIM

Dianggatkan 300 M dan Selesai Oktober 2021

PALEMBANG, SuaraSumselNews | PROGRAM Restorasi Sekanak Lambidaro mulai dilakukan pengerjaanya ditandai dengan ground breaking, Selasa lalu (5/5)

Restorasi Sekanak Lambidaro tahun ini dimulai dari titik Jerambah Karang hingga Palembang Indah Mall (PIM) sepanjang 500 meter dengan pagu anggaran Rp 38 Miliar.

Sebelumnya, pengerjaan proyek restorasi ini tertunda karena pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Palembang pun menargetkan hanya butuh waktu lima bulan untuk merampungkan pengerjaan tersebut.

Kepala Dinas PUPR-TR Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak mengatakan, pihaknya optimis pengerjaan ini bisa selesai di Oktober 2021 nanti, asalkan permasalahan soal utilitas cepat selesai.

Sebab, saat ini Pemkot masih perlu berkoordinasi dengan PLN untuk memindahkan trafo listrik di dekat Jerambah Karang.

“Ini pak Sekda akan bertemu dengan PLN segera. Cukup banyak utilitas milik PLN yang harus dipindahkan mulai dari Jerambah Karang sampai ke Jembatan 26 Ilir. Sementara untuk pembebasan lahan sudah clear tak ada masalah,” katanya.

Selain itu, masyarakat sekitar yang rumahnya berdekatan dengan lokasi pembangunan restorasi Sekanak Lambidaro tak perlu khawatir, dengan adanya alat berat yang melakukan pemasangan tiang pancang. Metode pemasangan tersebut tidak akan membuat bangunan disekitar menjadi retak atau rusak.

“Kita bukan pakai Hammer seperti saat awal pembangunan tiang LRT, nah ini metode Jacking namanya. Jadi tiang pancang ditekan untuk masuk ke kedalaman sampai 12 meter,” ujarnya.

Tak hanya itu, limbah-limbah yang selama ini mencemari sungai dipastikan tak akan lagi dibuang secara langsung. Apalagi zona pembangunan tersebut masuk dalam instalasi IPAL skala perkotaan yang akan bermuara ke IPAL SEI Selayur.

“Jangan sampai limbah domestik mencemari air sungai lagi, kita harus jaga mutu airnya sehingga bisa mendukung sebagai lokasi destinasi wisata air,” ujarnya.

Lanjut Bastari, pengerukan dasar anak sungai juga dilakukan dengan perhitungan yang disesuaikan dengan permukaan air Sungai Musi. “Idealnya 80 cm dari permukaan air sungai Musi, sehingga ketika sungai Musi surut disini masih ada air,” katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Birendrajana mengatakan, salah satu pengerjaan dalam proses restorasi ini adalah penguatan dinding sungai. Sedikitnya ada 600 buah CCSP atau dinding penahan tanah yang tergolong sebagai dinding fleksibel akan dipasang.

“Selain badan sungainya, kiri kanan sepadannya akan kita tata sebagai pedestarian. Namun ini juga butuh peran dari Pemkot Palembang terutama untuk menjaga mutu air. Kami membangun fisiknya dan Pemkot berperan untuk menjaga mutu air,” katanya.

Birendrajana menjelaskan, ada dua fungsi restorasi ini, pertama pengendali banjir dan kedua sumber air. Namun, terlepas itu ada fungsi lain yakni jalur lalu lintas air dan juga wisata.

Hanya saja, proyek Restorasi Sekanak Lambidaro yang mencapai 11,7 Kilometer akan dilakukan secara bertahap, mengingat kemampuan anggaran dari Pemerintah pusat. Setidaknya butuh Rp 380 miliaran untuk bisa menuntaskan pengerjaan restorasi Sekanak Lambidaro

Walikota Palembang, H Harnojoyo mengungkapkan bahwa impian untuk melihat wajah baru Sekanak Lambidaro akan segera terwujud. Pemkot Palembang berharap semua pihak bisa mendukung pembangunan tersebut.

“Harus juga dijaga, terutama untuk masyarakat sekitar karena dampaknya juga akan dirasakan mereka sendiri. Jangan mentang-mentang pemerintah yang bangun lalu kita tidak. Mari kita jaga bersama,” katanya. (tr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *