Dihadiri Puluhan Pimred dan Pemilik Media
PALEMBANG, SuaraSumselNews- MASALAH perpajakan kadang kita sebagai Wajib Pajak (WP) merasa takut. Dan bahkan mungkin enggan untuk membayar pajak. Hal itu sebagai penyebabnya, wajib pajak kurang memahami tata cara tentang membayar pajak.
Terkait hal itu, salah satu tingkat kesadaran dari masyarakat untuk membayar pajak, masih rendah. Idealnya dari jumlah wajib pajak seharusnya 100 WP, harus patuh membayar pajak. Oleh karena itu dengan kerja sama bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, diharapkan akan membantu melakukan sosialisasi perpajakan.
Sosialiasi perpajakan bersama PWI Sumsel yang dilaksanakan, di Aula Kanwil DJP Sumsel dan Kepulauan Babel, Kamis pagi (3/5). Dan dihadiri puluhan Pimred dan para pemilik media cetak, elektronik dan online.
Juga tampak hadir, Ketua PWI Sumsel, H Octaf Riyadi, Sekretaris Firdaus Komar, Ketua DKD Anwar Rasuan, Kakanwil DJP Sumsel & Babel, M Ismiransyah M Zain serta jajarannya.
Kakanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumsel dan Babel, M Ismiransyah M Zain, menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, target pajak tak tercapai. Salah satu penyebabnya, rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.
Misalnya 257 juta populasi obyek pajak, dan 30,08 WP obyek pajak terdaftar dan 1,55 juta WP yang bayar. Sedangkan 2,68 WP terdaftar untuk badan, dan 699 ribu lapor SPT dan 421 ribu WP yang bayar.
Menurut Rendy, panggilan akrab Kakanwil Pajak Sumsel dan Babel ini, soal pentingnya pajak sebagai sumber keuangan negara. Beberapa pajak pusat diantaranya, PPh (pajak penghasilan dikenakan atas penghasilan yang diterima), pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.
Selain itu juga ada bea materai pajak atas pemanfaatan dokumen tertentu. Beberapa pajak daerah, pajak PKB, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak rokok.
Kata Ismiransyah, pajak salah satu sumber pembiayaan negara. Ada juga pinjaman luar negeri dan dalam negeri. Kemudian juga menjual Sumber Daya Alam (SDA). Misalnya hasil hutan (kayu), perkebunan (karet/sawit) dan tambang (batubara, emas, nikel dan lainnya).
Makanya dengan gerakan sosialisasi pajak diharapkan peranserta media dalam membantu peningkatan kesadaran masyarakat. ‘’Ini tantangan dan harus kita lakukan, demi peningkatan dari sektor pajak,’’ urainya.
Sementara, Ketua Bidang P2 Humas DJP Sumsel dan Kepulauan Babel, Nelson Samosir menambahkan, bahwa acara ini untuk meningkatkan sinergi dengan media dan sosialisasi perpajakan.
Dengan adanya sosialiasi perpajakan bersama PWI Sumsel, diharapkan mampu memberikan kontribusi informasi tentang perpajakan. ‘’Banyak keluhan yang disampaikan pemilik perusahaan media. Utamanya, tentang masih banyak kurang memahami tentang pembayaran dan pengurusan pajak,’’ terangnya.
Masalah pajak tersebut ada untuk perusahaan, pribadi (perorang-red). Karenanya, melalui sosialiasi ini, DJP Sumsel dan Kepulauan Babel memberikan slogan ‘Ayo…Jadi Wartawan Peduli Pajak’.
Ketua PWI Sumsel, Ocktaf Riady dalam sambutannya menjelaskan, sebagai pemilik media sudah seharusnya taat dan membayar pajak. Dengan banyak berita hoax dan dengan sosialisasi pajak meningkatkan kesadaran wartawan untuk peduli dan membayar pajak.
Menurut Ocktaf, masih banyak wartawan yang belum paham terkait cara melaporkan pajak. Kesempatan sosialiasi ini akan memberikan masukan tentang tata cara perpajakan. ‘’Mudah-mudahan dengan sosialiasi pajak ini, akan berdampak peningkatan sadar membayar pajak,’’ harapnya. (*)