PALEMBANG, SuaraSumselNews | DUA anak yang hanyut dan nyaris tenggelam di pinggiran Benteng Kuto Besak (BKB) Sungai Musi, berhasil diselamatkan petugas harian lepas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PHL PUPR) Kota Palembang.
Kedua anak yang nyaris tewas tenggelam itu, Andri dan Zaki. Keduanya masih duduk di kelas 6 sekolah dasar.
Menurut penjelasan Andri dan Zaki, keduanya sengaja datang dari tempat tinggalnya di Jalan Siaran Sako menggunakan bus Transmusi. “Saya dan Andri memang berencana berenang di Sungai Musi,” ujar Zaki kepada media ini, Sabtu (27/1).
Setelah keduanya tiba di pinggiran Benteng Kuto Besak, Zaki dan Andri langsung membuka baju dan terjun ke air pasang. Karena arus airnya begitu deras, maka keduanya hanyut terbawa arus.
Ketika mereka hanyut, kebetulan ada petugas dari Dinas PUPR Kota Palembang yang sedang membersihkan sungai. Disaat Pak Sandi (seorang petugas) sedang memonitor kebersihan Sungai Musi, kedua anak sempat ditolongnya.
“Saya segera menarik Zaki dengan sebatang bambu. Kemudian saya terjun ke sungai dan segera menolong Andri yang sudah tenggelam di bawah eceng gondok,” ujar Sandi menjelaskan kondisi kedua anak tersebut.
Setelah kedua anak itu dinaikkan ke darat, Andri yang dalam keadaan tidak sadar, segera diupayakan mengeluarkan air dari tubuhnya. Dengan cara membalikkan kepalanya ke bawah, akhirnya air yang sudah memenuhi perutnya pun berhasil dikeluarkan.
Terkait kejadian yang membahayakan nyawa Andri tersebut, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ir H Ahmad Bastari Yusak ST MT IPM ASEAN-Eng, mengatakan sangat senang bisa membantu menyelamatkan nyawa kedua anak yang nyaris tewas tenggelam di Sungai Musi.
“Setelah berhasil mengeluarkan air dari perut Andri, petugas kami segera memberi napas buatan dan melakukan restitusi jantung dan paru-parunya. Alhamdulillah, anak itu bisa kita selamatkan dan ia dapat bernapas kembali,” ujar Bastari.
Kemudian, katanya, anak itu dirujuk ke klinik dan selanjutnya dirujuk ke RS BARI Palembang. “Syukurlah, keduanya langsung mendapat perawatan di rumah sakit itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bastari juga meminta kepada orang tua yang memiliki anak untuk dapat memperhatikan anak-anaknya.
“Semoga peristiwa yang membahayakan nyawa anak-anak itu tidak terulang lagi. Karena itu saya minta agar orang tua bisa selalu memperhatikan perkembangan anak-anaknya,” ujar Bastari menyarankan. (*)
laporan ; anto narasoma