Pertamakali RSMH Tangani Bayi Kembar Empat

PALEMBANG- Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, baru pertama kali menangani kasus kelahiran bayi kembar empat, keempat bayi tersebut nampak lahir dengan kondisi tubuh yang lengkap, dengan berat badan untuk bayi laki-laki seberat 1500 gram, dan ketiga bayi perempuan dengan berat 1400, 1300, 1250 gram.

dr R.M Aerul Cakra Alibasya, Sp.OG (K)

Keempat bayi dari pasangan Eki Triawan dan Nora Sepriyani ini dilahirkan melalui program Inseminasi, di Klinik Imaya Kampus, untuk proses kelahiran (SC) sendiri di usia kehamilan 33 minggu pada Selasa (5/12/2017) di ruang IBS RSUP Dr Mohammad Hoesin melalui operasi bedah cesar.

Menurut Hekki Triawan, sebenarnya untuk bayi kembar sendiri ia dan istri tidak punya target apapun, Ia menjelaskan untuk insiminasi sendiri sebenarnya hanya ingin cepet punya anak lagi karena kasian kakaknya sudah terlalu jauh tiga tahun jaraknya.

”Sebenernya tujuan awal tidak kembar, tapi Alhamdulliah dapatnya kembar,” jelasnya.

Semantara itu, dr R.M Aerul Cakra Alibasya, Sp.OG (K) mengatakan untuk program insiminasi,  untuk kasus bayi tabung kebanyakan bisa kembar dua hingga empat, “Untuk biaya sekitar, 5 sampai 10 juta, sedangkan untuk bayi tabung mencapai 50-60 juta,” jelasnya saat jumpa pers Rabu, (6/12/2017) di RSMH.

Aerul mengatakan kondisi keempat bayi stabil, sekarang memakai alat bantu nafas sipep, karena kondisinya prematur jadi fungsi paru-parunya masih belum berfungsi dengan baik.

“Sekarang memakai sipep satu rasi, jadi kandungan oksigen di dalam darahnya cukup bagus diatas 95 persen, kedepan kami akan mulai menurunkan alat bantu nafas biar dia bisa bernafas spontan tanpa alat bantu,” jelasnya.

Menurutnya untuk perawatan bayi baru bisa pulang setelah target bayi mencapai 1800 gram biar tidak ada lagi penyulit biar bernafas secara langsung ke mulut, jelas Aerul.

Aerul menjelaskan, untuk ibu bayi sendiri masih bisa melahrikan lagi dan tidak ada resiko yang serius akibat melahirkan bayi kembar 4, selain itu untuk perkembang berat badan bayi akan diberikan nutrisi, terutama susu asi, diharapkan pertumbuhannya bagus untuk pertamban berat badan bayi.

Sementara itu, dr. Indrayadi menerangkan, untuk asupan makanan bayi sendiri adalah asi dari ibunya, karena bayi masih dipasang alat, maka asi tersebut diberikan kepada bayi melalui selang makan.

“Kita sudah mintakan kepada ibunya untuk memerah asinya, karena ibunya masih di ruang kebidanan, bayi juga masih terpasang alat bantuan nafas jadi tidak bisa menetes secara langsung, jadi asinya kita berikan lewat selang,” jelasnya. (asri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *