Pedagang Daging Sapi Mengeluh

 Jelang Idul Fitri di OKI Berharap Konsumen Meningkat

 

KAYUAGUNG, SuaraSumselNews | DAMPAK pandemi Covid- 19 saat ini, tidak hanya dalam tatanan kehidupan masyarakat, juga sektor ekonomi, sangat memprihatinkan

Diantaranya sektor ekonomi, apalagi di bulan ramdhan 1441 H ini, sepertinya sendi-sendi kehidupan perdagangan terganggu. Buktinya, penjualan daging sapi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melemah. Atau pembeli nenurun drastis.

Ya, sejak wabah ini berlangsung, penjualan daging sapi di Bumi Bende Seguguk turun rata-rata 60 persen.

Kondisi ini dikeluhkan oleh para pedagang. Control yang dialsmi Pak Sum, (50) seorang penjual daging di Pasar Shopping Kota Kayuagung mengeluhkan sepinya penjualan sejak 2,5 bulan terakhir.

“Kalau harganya masih bertahan Rp 150.000 sejak hari raya Idul Fitri tahun lalu. Tapi penjualannya sepi karena Corona. Turun sekitar 60 persen,” tutur Sum, Minggu (10/5).

Dia mengatakan, belakangan ini banyak konsumen membatalkan pembelian daging sapi. Karena acara hajatan sebelum bulan Ramadan ditiadakan.

Dan lagi kondisi ini kian diperparah dengan adanya aturan pembatasan waktu berdagang, untuk pedagang kaki lima, sehingga pedagang banyak yang enggan berjualan.

“Banyak yang batal beli karena ada aturan pembatasan jam penjualan. Padahal konsumen daging sapi kebanyakan pedagang kaki lima,” ujarnya dengan nada pasrah.

Bahwa pada kondisi normal saja, Sum mengaku bisa menjual daging sapi hingga dua kuintal per hari. Toh, belakangan sangat sepi. Dia hanya membawa stok daging sapi 60-70 kilogram per hari.

“Itu pun juga sering bersisa, sehingga saya simpan di lemari pendingin yang tersedia di pasar,” lanjutnya.

Lain Bu Siti, (48) pedagang juga mengeluhkan hal yang sama. Biasanya saat kondisi normal bisa menjual lebih dari satu kuintal daging sapi. Namun belakangan paling banyak hanya membawa stok setengah kuintal.

Menurutnya, stok setengah kuintal kerap masih sisa. “Soalnya sekarang acara – acara hajatan sepertiny banyak ysng ditunda. Padahal biasanya pesanan banyak sejak sebelum bulan puasa untuk acara sadranan dan saat masuk bulan puasa untuk pengajian. Sekarang tidak ada pesanan sama sekali,” ungkap Siti Komah ini.

Isti, (54) pedagang lainnya mengatakan penjualannya turun lebih dari 50 persen sejak pandemi Corona. Dia berharap kondisi ini akan segera membaik pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Mudah-mudahan menjelang hari raya nanti penjualan kembali ramai lagi,” harapnya. (*)

laporan : adeni andriadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *