Pasar Ikan Modern Terbengkalai

Ditinggal Pedagang, Kian Sepi Pembeli

PALEMBANG, SuaraSumselNews | KONDISI Pasar Ikan Modern (PIM) di Jalan MP Mangku Negara, Kenten, Palembang, terbengkalai. Situasi ini membuat pedagang meninggalkannya karena kian lama makin sepi pembeli.

Pasar ikan yang dibangun atas bantuan dari KKP akhir tahun lalu, makin tidak dilirik oleh pedagang maupun pembeli.
Direktur Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Erwin Dwiyana mengatakan jika saat ini hanya ada tiga pasar ikan modern, yakni Muara Baru Jakarta, Palembang dan Kabupaten Soreang.

“Seharusnya ini dimanfaatkan dan menjadi contoh pasar lainnya untuk di adaptasi,” katanya saat berkorespondensi dengan pihak Pemerintah Kota Palembang, Jumat (24/6)

Beberapa catatan yang bisa jadi referensi Kota Palembang, PIM harus dikelola seluruhnya, jangan hanya lantai satu saja dan pilih pengelola yang bakal bekerja dengan optimal.

“Jika sudah ada pengelola tunggal yang ditunjuk, terapkan perjanjian dalam 5 tahun, bisa diperpanjang tapi dikaji dulu pengelolaannya,” katanya.

Pengelola dapat membangun dan mempercantik kembali PIM agar dapat menarik perhatian masyarakat. “Juga dapat merangkul semua komponen yang ada, baik keamanan, kebersihan, pedagang dan lainnya,” katanya.

Pemerintah kota Palembang juga memahami kondisi jika pasar ikan di hilir ini menghadapi kendala jika masih terdapat pasar ikan yang lebih lengkap berada di kawasan Jakabaring.

“Sedangkan di PIM hanya ada ikan saja walaupun sebenarnya PIM lebih strategis, kendala lain keinginan walikota untuk menghidupkan perusahaan daerah Patralog tapi tumbuh persoalan yang sampai saat ini masih berjalan,” katanya.

Dinas Perdagangan Kota Palembang mengusulkan agar di PIM selain menjual ikan juga ada sentra kuliner pempek. Di lantai 2 PIM sudah direncanakan untuk pedagang kuliner khas Palembang tapi tidak berjalan. “Asosiasi Pempek Palembang sudah setuju untuk membuka stand di lantai 2,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *