Luar Biasa, Puluhan Ribu Pelayat Antarkan (Alm) Habib Mahdi ke Peristirahatan Terakhir

PALEMBANG, SuaraSumselNews | PEMAKAMAN ulama kharismatik Al Habib Mahdi Muhammad Syahab penuh haru..Dan ribuan pelayat tumpah ruah untuk antarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhir, Selasa (17/10).

Seperti yang diperkirakan sebelumnya, prosesi pemakaman ini menjadi momen penuh penghormatan dan dukungan.
Jenazah almarhum yang juga mengasuh majelis maulid Dhiya Al Lami’ ini diberkati dengan beberapa sholat jenazah, baik di rumah duka maupun di Masjid Darul Muttaqien.

Puluhan ribu pelayat memadati sepanjang Jalan Dr. M Isa, semuanya ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Habib Mahdi di Gubah Al Habib Ahmad bin Syech Syahab, yang lebih dikenal dengan sebutan Gubah Duku.

Usaha untuk mengantarkan jenazah almarhum menggunakan mobil jenazah terhambat oleh antusiasme para pelayat yang tak terbendung.

Di sepanjang perjalanan, lantunan kalimat talqin “laa ilaa ha illallah” menggema, mengiringi perjalanan jenazah dengan kekhidmatan yang mendalam.

Sebelum prosesi pemakaman ini berlangsung, petugas kepolisian telah menutup tiga ruas jalan di sekitar Jalan Dr. M Isa untuk memastikan kelancaran acara penghormatan terakhir bagi ulama yang wafat pada usia 44 tahun ini.

Ini bukan hanya prosesi pemakaman biasa; ini adalah penghormatan yang luar biasa untuk seorang ulama yang memiliki dampak besar di komunitasnya.

Al Habib Mahdi akan selalu dikenang oleh warga Palembang, dan momen ini menjadi bukti cinta dan rasa hormat yang tulus dari ribuan pelayat yang hadir untuk mengantar jenazahnya ke peristirahatan terakhirnya.

Berita sebelumnya,  Kepergian ulama kharismatik, Al Habib Mahdi Muhammad Syahab menghadap Allah SWT menyisakan duka yang mendalam, terutama bagi para pengikutnya.

Dibalik itu, terselip kisah pilu dan menyayat hati detik-detik jelang akhir hayatnya, ulama yang baru menginjak usia 44 tahun itu sepertinya telah mempersiapkan kematiannya untuk bertemu dengan sang khalik.

Sini ku ceritakan tentang bagaimana indahnya kepergian beliau. Kudapati langsung cerita ini dari adiknya tadi saat berkunjung ke rumah Habib,’ tulis pemilik akun yang juga merupakan grup Hadroh pimpinan almarhum di akun IG.

Masih menurut pemilik akun tersebut, pagi tadi (kemarin,red) Habib sempat sarapan pempek dadar bersama ibunya.  Lalu Habib mengadukan rasa sakitnya dan memutuskan untuk check ke rumah sakit.

(Belakangan) diketahui ternyata oksigen di tubuh Habib sudah menurun drastis dan gemuruh pun langsung menyebar kepada kerabat dekat, Habib Masuk RS, semua kaget dan mengirim doanya,

Habib kemudian dirawat dengan berbagai selang, siangnya Habib agak baikan, sekitar zuhur Habib melepas semua kabel dan alat yg ada di tubuh.

Ternyata Habib mau mandi (membersihkan dirinya sendiri, sepertinya beliau sudah tahu bahwa beliau akan berjumpa kepada sang kekasih yg sering disenandungkannya dalam berbagai event)

Habib kemudian masuk kamar mandi, bahkan menguncinya sampai agak lama, terdengar suara air, sepertinya bebersih sangat dan tidak mau dibantu oleh perawat.

Sampai perawat memutuskan ingin mendobrak saja pintunya, takut terjadi sesuatu, tidak lama Habib keluar dari hammam, bersih dan wangi, memakai baju ganti, dan ternyata keadaan beliau yang membaik itu tidak bertahan lama.

Habib kemudian kritis lagi, singkat cerita beberapa keluarga ada di sana mengelilinginya, Habib kemudian melepas alat bantu pernafasan yang ada di hidung dan mulutnya seraya berkata: afwan afwan (seakan-akan tangannya menggeser orang yang ada di pinggirnya karena ada orang mulia yg datang di sana)

Lalu Habib berkata dengan suara yang tegas, Dengarkan aku kata Habib dengan mengangkat jari telunjuknya أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله

Kalimat terakhir sampai diucapkannya 2x dan ditutupnya ” (Kata Ustdzah seakan-akan kami yang ditalqinnya padahal harusnya kami yg mentalqin) Tidak lama Habib berucap ibunya masuk ruangan seraya berkata: aku ridho kepadamu.. Dan Habib pun kemudian meninggalkan dunia ini.

Selamat jalan Habib, jasamu sangat banyak untuk umat Nabimu. Perjuangan dan smangatmu dalam bersholawat akan terus kami Ianjutkan bersama ‘asviaul musthofa.(se/*)