Kota Palembang Zero Konflik

Cap Gomeh di Pulo Kemaro Meriah

PALEMBANG, SuaraSumselNews- PERAYAAN Cap Gomeh merupakan wujud nyata dari keberagaman di Kota Palembang. ‘’Semua bergembira, bukan hanya warga keturunan Tionghoa, namun dari semua kalangan turut hadir. Hal ini menunjukkan keberagamaan semakin terasa indah,”ungkap Pjs Wali Kota Palembang, Akhmad Najib.

Penegasan ini dia kemukakan, bersama Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, Pangdam II/Swj, Kapolda Sumsel, Kapolresta, Dandim serta pejabat Pemkot Palembang, saat menghadiri puncak perayaan Cap Gomeh di Pulo Kemaro, Rabu malam kemarin.

Kata Najib, Palembang merupakan kota dengan zero konflik. ‘’Belum pernah terjadi dan Insya Allah tidak akan terjadi kerusuhan antar etnis, suku dan umat beragama disini. Artinya, menunjukkan bahwa warga Palembang cinta damai, walaupun beragam,” paparnya.

Diakuinya, Pulo Kemaro suasananya sangat meriah, dipadati puluhan ribu warga Palembang, maupun dari luar kota yang ikut merayakan Cap Gomeh. Makanya, perayaan tahun ini merupakan wujud nyata dari keberagamaan di kota Palembang.

Katanya, dari kondisi seperti ini yang menjadi modal utama Palembang menjadi tuan rumah Asian Games 2018. ‘’Mari kita jaga kedamaian dan ketentraman, agar pelaksanaan pesta olahraga Asia berjalan dengan sukses, ” harap Najib.

Melalui perayaan Cap Gomeh ini, mampu menaikkan ekonomi masyarakat. Sedikitnya, ratusan pedagang disini menjajakan dagangannya. Termasuk perahu ketek semakin dibutuhkan. Dampaknya, berputarnya roda ekonomi masyarakat, semakin menggeliat, urai Pjs Wali Kota Palembang ini.

Sementara, Ketua Panitia Perayaan Cap Gomeh, Candra Husen menambahkan, selama 15 hari perayaan Cap Gomeh, pengunjung yang datang ke Pulo Kemaro mencapai 80.000 setiap harinya. Ini semua ditunjang fasilitas Pulo Kemaro yang semakin membaik.

Selain itu terdapat sejumlah penambahan dermaga bagi pengunjung jalur sungai. Penambahan lahan parkir, bagi pengunjung melalui jalur darat. Dengan kenyataan tersebut, warga pendatang semakin mudah dalam mencapai lokasi Pulo Kemaro, terang Candra Husen dengan bangga.

Juga, Nurleni (34) warga Kelurahan 3 Ilir yang berkunjung bersama keluarga, dia mengaku datang ke Pulo Kemaro saat Cap Gomeh merupakan kegiatan rutinitasnya dilakukan setiap tahunnya. “Kami sudah sering, setiap Cap Gomeh pasti kesini, bersama suami dan anak-anak, sekalian jalan-jalan,’’ jelasnya.

Lain halnya dengan Efran (26) yang jauh dari Gandus sengaja datang ke Pulo Kemaro untuk hiburan. “Kami bersama kawan-kawan, senang melihat situasi yang ramai, beragam warganya, namun tetap aman, nyaman dan tertib,” pungkasnya.(*)

laporan : winarni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *