Disdik Sumsel Persilakan Sekolah PTM Atau Daring

PALEMBANG, SuaraSumselNews | TERUS melonjaknya Virus Corona di Sumsel lainnya hingga saat ini. Namun Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel menyerahkan ke pihak sekolah yang dalam memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ataukah PTM (pembelajaran tatap muka).

“Ya pada prinsipnya silakan sekolah menyesuaikan dengan kondisi daerahnya masing-masing. Kalau misalkan sekolah yang menganggap aman, silakan saja melaksanakan PTM.

Tapi misalkan sekolahnya masih ada yang terpapar silahkan distop dulu (PTM) untuk sementara,” jelas Kadisdik Sumsel, Drs H Riza Fahlevi MM, melalui Kabid SMA Disdik Provinsi Sumsel, H Masherdata Musa’i SH MSi, Senin (28/2)

Masherdata mengatakan untuk sementara ini pihak sekolah bisa melakukan shift-shiftan 50 dulu maksimal. “Tapi kalau sekolahnya merasa aman, wali siswa mengizinkan, silakan saja mau belajar. Cuma diatur saja. Mungkin baru sementara ini bisa saja shift-shiftan 50 dulu maksimal,” ujarnya.

Tidak bisa menyebutkan apakah ada penambahan ataukah pengurangan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena menyesuaikan situasi kondisi.

Lihat situasi kondisi masing-masing. Untuk sementara sebagian besar masih belajar semua. Kapasitasnya diatur maksimum 50 persen. Artinya silahkan sekolah itu melihat kondisi sekolah dengan kondisi daerahnya masing-masing.

Kalau memungkinkan untuk belajar, kalau aman silahkan saja. Tidak masalah,” tegasnya.

Masherdata membenarkan jika pada dasarnya pihak Disdik tidak langsung “latah” melakukan PJJ dengan adanya pemberlakuan PPKM Level 3 di Palembang ini.

“Tidak langsung. Karena kita lihat kondisi daerah juga. Melihat kebijakan kota juga. Sepanjang mereka masih menganggap aman di sekolahnya, silahkan saja belajar,” ujarnya.

Mantan Kadisdik Kabupaten OKI mengajak untuk bijaksana menyikapi hal ini dan prihatin jika nantinya terpaksa menggantikan PTM dengan PJJ.

“Kita sudah punya pengalaman selama ini namanya pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini kan sangat-sangat tidak efektif.
Artinya banyak dampak negatifnya,” ujarnya.

Di samping anak itu tidak mampu menyerap mata pelajaran dengan maksimal, juga memang psikologis anak-anak terpengaruh dengan kondisi belajar jarak jauh. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *