Buka SRC Expo, HD Janjikan Kemudahan Perizinan

PALEMBANG, SuaraSumselNews | Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berkerjasama dengan Inotek dan PT. HM Sampoerna Tbk, menggelar Sampoerna Retail Community (SRC) Expo di Palembang Trade Center (PTC) Mall, Sabtu (10/11). SRC Expo ini dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

SRC sendiriĀ  sebuah platform untuk mempromosikan retail binaan Sampoerna dan meningkatkan kapasitas bisnis UKM. Hadir pula dalam kesempatan ini Kepala Wilayah Area Sumsel PT HM. Sampoerna Rianto Probo Hartono, Manager RRCSR PT.HM. Sampoerna Arief Triastika, Dewan Pembina Yayasan Inotek Indra Uno, Ketua Dharma Wanita Sumsel Renny Nasrun Umar.

Pada stage utama SRC bekerjasama dengan Inotek mengadakan capacity building untuk UKM dengan 3 topik yakni Pola Pikir Pengusaha Sukses, 30 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omset, dan Rahasia Sukses Mendapatkan Pendanaan.

Usai membuka expo, Gubernur Sumsel Herman Deru (HD) mengaku bangga dengan adanya SRC,Ā karena komunitas ini turut andil dalam meningkatkan perekonomian di Provinsi Sumsel. Sebagai wujud apresiasinya ia memberikan kemudahan perizinan SRC di tingkat 17 kabupaten/kota se-Provinsi Sumsel.

“Pemprov Sumsel berikan bonus, yakni akan menghimbau seluruh pelayanaan perizinan ditingkat kabupaten/kota untuk mempermudah perizinan yang akan diajukan oleh anggotanya,” ungkapnya.

Tepat hari ke 40 ia menjabat sebagai Gubernur Sumsel,Ā  HD berjanji akan membawa pelaku ekonomi menjadi garda terdepan meningkatkan kesejahteraan rakyat, terkhusus pelaku ekonomi di desa.

“Saya sangat mengapresiasi pelaku ekonomi di desa, saat ini 40 hari tepat Saya menjadi Gubernur, Saya ingin mewarnai sendiri dimasa jabatan Saya bahwa pelaku ekonomi harus menjadi garda kedepan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.

Ia berharap SRC terus melakukan kerja ikhlas. Mengingat SRC tidak ada orientasi profit, dimana dilakukan dengan penuh keihlasan. Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini juga menghimbau agar SRC membuat atm desa atau berkerjasama dengan perbankan yang sudah melakukan cara-cara seperti BRI link.

“SRC yang juga punya bank melakukan itu, sehingga masyarakat di desa yang mau bertransaksi tidak perlu membawa uang tunai. Bukan berarti kita tidak yakin terhadap kenyamanan tapi kita butuh juga jaminan bahwa uang-uang yang beredar di desa itu terdeteksi dengan baik,” katanya

“SRC juga akan selalu di hati masyarakat, untuk pelaku ekonomi taatilah saran-saran dari petugas SRC tentu ada yang dianjurkan dan ada yang tidak dianjurkan di dalam proses transaksinya. Yakinlah ini bentuk tujuan baik untuk meningkatkan perekonomian, dan Saya tau setiap yang sudah disentuh SRC selalu omsetnya naik,” tambahnya.

Sedangkan untuk pelaku ekonomi, HD berpesan lebih cermat lagi dalam menyikapi situasi pasar yang saat ini ada. Apalagi di zaman sekarang ini sudah bertarung berlomba antara pelaku ekonomi yang konvensional dan digital. Untuk menumbuhkan kerjasama UMKM di provinsi Sumsel ia menghimbau untuk kerjasama dengan semua pihak.

“Maka pemerintah harus jadi penyeimbang usaha yang berbasiskan digital harus jalan, tapi konvensional ataupun traditional tidak boleh hilang. karena ada pesan- pesan silaturahmi di dalamnya. Kita harus tetap kembangkan pasar- pasar traditional tetapi dengan sentuhan kekinian. Mempertahankan kearifan lokal itu bukan berarti kita ini jadul maupun ketinggalan. Kita ada penghormatan khsusus terhadap penerapan awalnya dimulai dahulu kala,” terangnya.

“Jadi jangan malu-malu, Pemerintah uangnya terbatas tapi hubungan pemerintah tidak terbatas. Jadi Saya ajak pelaku usaha besar di Sumsel ini,mulai dari tenaga kerja sampai CSR nya harus langsung menyentuh ke masyarakat,” pungkasnya. (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *