PALEMBANG, SuaraSumselNews | UNTUK melawan sakit yang diderita sangatlah tinggi. Meskipun terkadang kondisinya tak bersahabat.Buktinya Rusli (33) seorang penderita hemofilia dan ayah dari dua anak ini yang sehari-hari berjualan martabak di pasar dekat rumahnya.
Dia menceritakan betapa pentingnya Program JKN-KIS mengembalikan kegembiraan dan keceriaan dalam keluarga mereka. Rusli, begitu sapaan akrabnya, merupakan anak kedua dari enam bersaudara di keluarganya. Dari enam bersaudara Rusli sendiri yang terkena hemofilia. Beruntung ke lima saudaranya yang lain tidak menderita penyakit serupa.
Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX).
Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
Divonis menderita hemofilia tak urung membuat Rusli remuk redam. Untunglah ada JKN-KIS yang kembali menghidupkan semangatnya untuk menjalani hidup seperti biasanya. Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah, Rusli sangat bergantung pada keberlangsungan program JKN-KIS ini.
Semua itu dikarenakan setiap dua minggu sekali harus melakukan kontrol dan mendapatkan terapi suntikan yang sangat penting. Bagi dirinya agar bisa beraktivitas kembali dengan normal.
Kalau tidak ada JKN-KIS apa yang akan terjadi kepada saya. Terus terang kami tidak punya biaya untuk berobat dan membiayai keperluan hari-hari saja saya masih kekurangan. Apalagi harus memikirkan biaya untuk berobat, kata Rusli.
Buktinya, untuk sekali pengobatan dibutuhkan sekitar Rp 3,8 sampai dengan Rp 8 juta belum lagi kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Alhamdulillah saya sangat terbanntu dengan adanya JKN-KIS, ujarnya.
Dan lagi, saya juga merupakan salah satu pengurus dari Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Cabang Palembang. Saya selalu berkoordinasi dengan peserta-peserta penderita hemofilia lainnya. Semua sama tua muda merasa sangat bersyukur dan terbantu dengan adanya JKN-KIS, tambahnya
Kami sekeluarga sangat berterima kasih kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN-KIS. Program JKN-KIS ini mengembalikan semangat hidup saya dan mendampingi saya dalam melawan penyakit ini.
Semoga ke depan Program JKN-KIS ini tetap ada dan berjalan dengan lebih baik lagi. Kehidupan kami sangat bergantung dengan JKN-KIS. Terima kasih Pemerintah, terima kasih BPJS Kesehatan, maju terus JKN-KIS, tutup Rusli.(*)
laporan : winarni