PALEMBANG, SuaraSumselNews | Program pembangunan kolam retensi untuk mengatasi banjir apabila terjadi frekuensi hujan berlebihan, disambut baik warga Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang dan sekitarnya.
Dalam kunjungan ke lapangan, ternyata hampir seluruh masyarakat sudah lebih dari 10 tahun selalu kebanjiran ketika hujan turun dengan frekuensi tinggi.
“Waduh, rumah saya ini seperti kolam ketika banjir tiba, Pak. Bahkan kami tak bisa tidur di rumah andaikan banjir datang Pak,” ujar Hermanto (47) kepada awak media ini, Rabu (10/5/2023).
Menurut dia, sudah berkali-kali menyatakan keresahannya tentang banjir. Bahkan ia juga sudah menyatakan keresahannya kepada lurah setempat, namun belum ada upaya konkret yang dilakukan untuk mengatasi banjir. “Kami sangat bersyukur apabila ada program pemerintah untuk membangun kolam retensi. Ini prospek yang sangat baik,” kata Hermanto.
Sementara warga lainnya, Ibu Esih (65), akan mengajak warga untuk membantu program pembuatan kolam retensi tersebut. “Kabetulan kami memiliki dua bidang tanah, tapi tanah itu terkena program pembuatan kolam retensi. Tapi demi untuk mengatasi banjir bagi warga, maka saya lepas meski harga tanahnya tidak sesuai dengan keinginan kami. Saya ikhlas,” ujar Ibu Esih.
Menanggapi kesediaan warga yang siap mendukung program pemerintah, Camat Alang-alang Lebar Sariyansyah Ismail SSTP MSi, mengatakan bahwa pihaknya akan menyambut baik aspirasi mereka.
Terutama untuk warga yang terkena imbas langsung pembangunan kolam retensi, pihaknya akan mendampingi pembayaran tanah mereka dari pemerintah.
“Kita tidak ingin ada warga kita yang merasa dirugikan. Sebab pembangunan kolam retensi ini untuk mengatasi persoalan banjir yang masuk ke rumah-rumah warga. Karena itu kita berharap agar program pembuatan kolam retensi ini berjalan sesuai program yang dilaksanakan, sementara warga kita tidak dirugikan,” ujar Sariyansyah.
Menurut Camat Alang-alang Lebar tersebut, warga yang mendapat ganti untung dari program kolam retensi tersebut, terdiri dari warga komplek Maskarebet, warga Jalan Maju Bersama, warga Komplek Hero dan warga komplek Labi-labi, warga Jalan Jepang, serta perumahan warga Jalan Hasanuddin. “Pembayaran tanah mereka harus terselenggara sesuai yang kita harapkan,” ujar Camat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Ir H Ahmad Bastari MT IPM ASEAN-Eng, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pembayaran kepada warga ikhkas menjualkan lahan mereka. “Saya secara tegas mengatakan kepada petugas yang ditunjuk agar mereka membayar warga sesuai aturan yang diberlakukan,” ujar Bastari.
Artinya, kata Bastari, jangan sampai ada warga yang dirugikan dalam upaya pembebasan tanah mereka. “Ini hal prinsip yang saya berlakukan,” kata Bastari.
Menjawab pertanyaan luas wilayah kolam retensi yang akan dibangun di Kecamatan Alang-alang Lebar dan sekitarnya, Bastari mengatakan 5000 meter persegi, berikut jalur aliran air seluas 10 meter dengan panjang aliran sesuai yang dibutuhkan di lapangan.
“Jadi jumlah keseluruhan luas kolam retensi tersebut, sekitar 8000 meter persegi. Takaran keluasan kolam bisa mengatasi banjir yang kerapkali terjadi apabila hujan turun dengan volume air yang berlebihan,’ ucap Bastari.
Untuk tujuan itu, Selasa kemarin (9/5/2023), rombongan Dinas PUPR Kota Palembang berkoordinasi dengan Camat Alang-alang Lebar dan warga setempat.
“Alhamdulillah, warga sangat mendukung program pembukaan lahan kolam retensi tersebut. Saya sangat terharu menyambut kesediaan warga membantu pemerintah,” ucap Bastari menutup perbincangan. (*)
Laporan Abror Vandozer dan Anto Narasoma