Pemkot Palembang, Lagi Tentukan Lokasi Lintas Jalan
PALEMBANG, SuaraSumselNews | RENCANA membangun Jalan Lingkar Timur oleh Pemerintah Kota Palembang akan menjadi solusi permasalahan banyaknya truk peti kemas ataupun kendaraan bertonase besar masuk jalan protokol di kota ini.
Memang selama ini kendaraan — kendaraan besar tersebut harus melintasi ruas jalan dalam Kota Palembang. Bahkan, banyaknya kasus kecelakaan yang sering terjadi dialami oleh truk bermuatan besar itu.
Kepala Bappeda-Litbang Kota Palembang, Harrey Hadi mengatakan, bahwa saat ini masih dilaksanakan penentuan trade untuk pembangunan Jalan Lingkar Timur oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, Bappeda, Pemkot Palembang, dan Pemprov Sumsel.
“Ya saat ini masih tahap penentuan lokasi. Kita berharap pembangunan yang dilaksanakan nanti merupakan solusi atas keluhan banyaknya angkutan besar yang melintas dalam kota Palembang,”jelasnys, Kamis kemarin (14/1).
Selain bakal menjawab keluhan kendaraan pengangkutan yang hanya bisa melintas di jam-jam tertentu (malam hari). Ini juga menjadi jalur kendaraan bertonase besar menuju pelabuhan (peti kemas). Dibangunnya jalan Lingkar timur, maka kendaraan bertonase yang melintas dari jalurnya di Jalan Soekarno Hatta, langsung menuju ke Noerdin Panji. Kemudian tembus ke sini (lingkar timur) baru kemudian menunju ke pelabuhan.
“Kalau jalan ini sudah selesai, maka kendaraan bertonase besar itu tidak lagi masuk ke dalam kota, sehingga langsung menuju ke tujuannya menggunakan jalur/jalan yang ada,” tambahnya.
Jalan Lingkar Timur sepanjang 28,47 kilometer direncanakan dimulai dari lokasi Sako Baru hingga Mata Merah. “Jalan ini merupakan jalur baru. Dan tidak ada rumah warga yang akan terimbas proyek ini,” terangnya. (sp)